Kronologi Kematian 3 TKI Terduga Korban Jual Beli Organ
Senin, 23 April 2012 22:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Tiga orang Tenaga Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat meninggal dunia di Malaysia 25 Maret lalu. Isu yang berkembang, ketiga jenazah TKI itu diindikasikan diambil organ tubuhnya. Ini didasarkan kepada bukti bekas jahitan di tubuh ketiga jenazah.
Menanggapi kematian tiga TKI tersebut, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan kronologi kematian tiga TKI tersebut secara detail. Bermula pada 25 Maret 2012 yang lalu ketika polisi Malaysia bertemu tiga orang yang mencurigakan ketika sedang berpatroli di daerah Port Dickson.
"Tim polisi Malaysia menemukan tenaga kerja kita sebanyak tiga orang yang menurut mereka mencurigakan," kata Marty di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 23 April 2012. "Masing-masing memakai masker, penutup kepala, sarung tangan, dan membawa parang. Ini menurut pihak kepolisian Malaysia."
Setelah didekati polisi, Marty melanjutkan, ada masalah ketika tiga orang itu menyerang polisi sehingga polisi Malaysia melakukan penembakan terhadap ketiga tenaga kerja asal Indonesia itu. "Namun tentu itu semua masih harus diversifikasi," ujarnya.
"Jelas bagi kami, apapun situasi dan kondisi yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari warga negara kita di manapun di dunia ini tentu harus ada proses klarifikasi dan ada penjelasan yang lebih baik," ucap Marty.
Menurut Marty, ketiga jenazah TKI itu kemudian diotopsi di Rumah Sakit Port Dickson Malaysia pada 26-27 Maret 2012 lalu. "Jadi, di Malaysia sendiri sempat ada proses otopsi," katanya. "Tentu kami sangat prihatin seandainya ada ketidakwajaran dalam proses pemulangan jenazah ketiga warga negara kita." Ketiga jenazah itu dipulangkan pada 5 April kemarin.
Tiga orang TKI asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan Kabupaten Lombok Timur dan Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia. Dugaannya, ketiga TKI itu menjadi korban perdagangan orang dan penjualan organ tubuh.
Ketiga TKI itu adalah Herman asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan, Abdul Kadir Jaelani asal Desa Pancor Kopong Kecamatan Pringgasela Selatan, dan Mad Noon asal Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela.
Menurut Hirman, kakak Abdul Kadir Jaelani, saksi yang secara langsung melihat kondisi korban di rumah sakit Malaysia, ketiga korban sudah dijahit pada dua matanya, bagian dada melintang dari dada dekat lengan kanan kiri ke dada dekat lengan kanan, pada bagian tengah perut secara vertikal terjahit dari dada hingga perut bagian bawah pusat, serta di bagian perut dari sebelah kanan perut hingga sebelah kiri juga terjahit secara melintang.
PRIHANDOKO
Berita Terkait
Menteri Agung: Jual Beli Organ Tubuh Tak Bermoral
Malaysia Akui Tembak 3 TKI Asal Lombok
KBRI Malaysia Usul 3 TKI Lombok Diotopsi Ulang
KBRI Bantah 3 TKI Tewas Terkait Jual-Beli Organ
Jenazah TKI Diduga Korban Penjualan Organ Tubuh