TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya Bang Maman yang jadi masalah, ada pula kisah Juragan Boing yang hendak menjadikan menantunya sebagai istrinya. Kisah ini terdapat pada seri Lembar Kerja Siswa Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) sekolah dasar kelas 4. “Di kelas empat memang ada kisah Juragan Boing, kalau enggak salah, semester kemarin,” kata Anis, 38 tahun, saat ditemui oleh Tempo, Jumat, 13 April 2012.
Anis mengaku selalu mencermati bahan ajar anaknya. "Saya sih memang selalu melihat buku anak saya dan sempat bertanya-tanya pula mengapa ada kisah seperti itu,” ucapnya. Anis yang mengaku menyekolahkan anaknya di SDN 17 Petang Lubang Buaya, Jakarta Timur, itu sempat bertanya-tanya adanya kisah semacam itu di buku bahan ajar anaknya.
Kisah Juragan Boing bercerita tentang seorang juragan yang jatuh hati kepada pacar anaknya. Salim, anak Boing, dikisahkan tengah berpacaran diam-diam dengan Juleha, anak Bang Maun, bawahan Boing.
Boing semula marah kepada Maun yang tengah sakit dan tak bisa menggarap sawah miliknya. Secara tak sengaja, Boing melihat Juleha yang cantik dan berkeinginan untuk menikahinya. Segera ia mengutarakan niatan untuk menikahi Juleha kepada istrinya.
Serupa dengan kisah Bang Maman, cerita Juragan Boing juga termasuk dalam kurikulum PLBJ kelas 4 sekolah dasar. Berdasarkan pantauan Tempo di SDN 17 Petang Lubang Buaya, Jakarta Timur, kisah Juragan Boing terdapat di halaman 79-83 buku paket PLBJ terbitan CV Arya Duta, Depok.
Guru mata pelajaran PLBJ di sekolah tersebut mengaku kisah Bang Maman maupun Juragan Boing memang masuk ke kurikulum PLBJ sebagai muatan lokal Provinsi DKI Jakarta. “Tapi kami tak pernah menceritakan cerita tersebut secara detail, hanya garis besarnya saja,” katanya.
Dia juga menjelaskan otoritas pemilihan LKS terletak pada sekolah. “Itu sebabnya kami tak memilih LKS Ceria, kami pilih buku lain,” katanya.
Sebelumnya, Cerita Bang Maman dari Kalipasir yang terdapat di halaman 30-31 LKS Ceria terbitan CV Media Kreasi, Sukoharjo, sempat menghebohkan karena memuat terminologi ‘istri simpanan’. Kisah ‘Bang Maman’ mulai menjadi pembicaraan sejak Kamis, 12 April 2012 melalui situs jejaring sosial Twitter. Sejumlah kalangan menganggap istilah tersebut tak pantas berada dalam buku pelajaran siswa SD.
SUBKHAN
Berita lain:
Biem Benyamin: Tak Ada 'Bang Maman' di Betawi
'Bang Maman' di Buku SD, Diknas Kecolongan
Kontroversi Istri Simpanan di Buku Kelas 2 SD
Kisah Bang Maman, Penerbit Buku Anak Diminta Sensitif
Pantaskah 'Bang Maman dan Istri Simpanan' di Buku SD?
Bang Maman Tak Punya Simpanan di Kembangan
Sikap Sekolah Soal Kisah Bang Maman
Berita terkait
Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan
4 Februari 2017
"Mengingat relevansinya yang supel terhadap perkembangan zaman.
Di titik ini pemindahan makam jadi tidak penting lagi," kata
Monti, seorang aktivi.
Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak
5 September 2016
Karena dapat nilai nol di rapor, DV tak naik kelas.
Baca SelengkapnyaGambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS
13 Agustus 2016
SMK Walisongo, Mojokerto, telah menarik LKS tersebut dan meminta pihak penerbit mengganti gambar sampulnya.
Baca SelengkapnyaDiprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam
7 Maret 2016
Buku Fiqih untuk siswa kelas II SD Islam di Palembang, yang menyebutkan banci bisa menjadi imam, diprotes.
Baca SelengkapnyaBuku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik
17 November 2015
Menurut Zubaidah, buku melalui proses editing dan diawasi secara ketat.
Baca SelengkapnyaMembenahi Bahasa, Membenahi Matematika
11 Juli 2015
Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.
Baca SelengkapnyaGuru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan
29 Maret 2015
Polisi sempat mendatangi sekolah yang masih menyimpan buku agama yang membolehkan membunuh umat non-muslim. Tapi tak ada penyitaan.
Baca SelengkapnyaBuku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar
29 Maret 2015
Menteri Anies memerintahkan menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA
25 Maret 2015
Dinas Pendidikan Jawa Timur menepis anggapan bahwa pihaknya
kecolongan.
Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah
25 Maret 2015
Banyak ditemukan istilah khilafah dan terminologi politik pemerintahan lain yang selama ini dikampanyekan kelompok berideologi Islam.