TEMPO.CO, Kalianda - Demo menentang pembangunan patung Zainal Abidin Pagaralam, Bupati Lampung Selatan pertama, yang menelan dana Rp 1,7 miliar berujung bentrok. Ribuan orang terlibat bentrok dengan aparat. "Kami tetap menolak patung itu. Patung itu tidak berarti apa-apa bagi kami," kata Asmarni, salah seorang demonstran.
Dalam aksi itu massa memblokir jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni dengan Bandar Lampung, Selasa, 27 Maret 2012. Akibat pemblokiran itu arus kendaraan dari arah Bandar Lampung menuju Bakauheni dan sebaliknya dialihkan ke Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera. Jalan diblokir dengan cara melintangkan pohon, ban bekas, dan pot bunga di tengah jalan.
Polisi berulang kali melepaskan gas air mata ke arah kerumunan warga yang menentang keberadaan patung Zainal Abidin Pagaralam. Kerusuhan tidak hanya melibatkan massa pengunjuk rasa, tapi juga masyarakat umum yang bersimpati dengan penentang patung. "Kami kecewa dengan aparat yang menghajar anak dan cucu kami," kata Durahim, demonstran.
Akibat bentrokan tersebut belasan warga terluka. Sebanyak lebih dari 500 anggota polisi dari satuan Brigade Mobil Daerah Lampung dan Pengendali Massa Polres Lampung Selatan dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Bentrokan untuk kedua kalinya itu berawal saat ratusan warga penentang keberadaan patung Zainal Abidin Pagaralam dihadang oleh ribuan pendukung Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza. Massa pendukung patung yang terkonsentrasi di depan kantor Bupati berupaya menghadang massa. Dua buah kendaraan milik warga dirusak massa.
Peserta aksi yang tergabung dalam Forum Rakyat Lampung Selatan menilai Bupati Lampung Selatan telah memecah belah rakyat. Pengerahan massa dari sejumlah organisasi massa dan kepala desa menghadang pengunjuk rasa telah membuat rakyat saling curiga. "Bagi kami, pahlawan Lampung Selatan cuma satu yaitu Radin Intan yang telah menyabung nyawa melawan penjajah," ujar Juhariansyah, koordinator aksi.
Patung Zainal Abidin Pagaralam yang terbuat dari perunggu di tepi Jalan Lintas Sumatera telah memicu konflik. Zainal Abidin Pagaralam merupakan kakek Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza. Biaya pembangunan patung Bupati Lampung Selatan pertama dan Gubernur Lampung periode 1967-1972 setinggi 10 meter itu mencapai Rp 1,7 miliar. Sejak awal dibangun hingga tegak berdiri, patung buatan seniman asal Bantul Yogyakarta itu telah memicu kontroversi.
Sebelumnya, Selasa, 20 Maret 2012 lalu, massa yang sama juga terlibat bentrok meributkan patung yang sama. Belasan sepeda motor dan kendaraan roda empat dirusak. Massa juga sempat memblokir jalan lintas Sumatera selama beberapa jam.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita terkait
Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal
28 November 2021
Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.
Baca SelengkapnyaJejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil
7 Juni 2019
Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaPolisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji
20 Oktober 2017
Aliansi mahasiswa tetap demonstrasi meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas, yakni hingga pukul 18.00.
Baca SelengkapnyaAlasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta
18 September 2017
Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.
Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi
18 September 2017
Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.
Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri
4 Agustus 2017
Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.
Baca SelengkapnyaBentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas
21 September 2016
Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.
Baca SelengkapnyaKomas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan
29 Agustus 2016
Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.
Baca SelengkapnyaPendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi
21 April 2016
Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.
Baca SelengkapnyaNovel FPI Ditahan Mulai Hari Ini
9 Oktober 2014
Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.
Baca Selengkapnya