TNI akan Penuhi Syarat GAM dengan Catatan

Reporter

Editor

Senin, 26 Januari 2004 18:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: TNI akan memenuhi persyaratan yang diajukan GAM dalam upaya pembebasan Fery Santoro dan sandera lain bila itu merupakan persyaratan terakhir. Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/1) mengatakan pihaknya akan menyetujui permintaan gencatan senjata yang diajukan GAM asalkan ada jaminan bahwa seluruh sandera akan dibebaskan. "Permasalahannya bukan hanya bagaimana memenuhi persyaratan yang diajukan GAM agar sandera bisa dibebaskan. Tetapi sejauh mana kasus ini merupakan kasus terakhir," kata dia. Seperti diberitakan, GAM meminta pemerintah dan TNI untuk melakukan gencatan senjata selama 48 jam. Persyaratan itu diajukan berkaitan dengan permintaan TNI agar GAM membebaskan sandera, termasuk juru kamera RCTI, Fery Santoro. Sejauh ini belum bisa dipastikan, apakah syarat yang diajukan itu hanya untuk membebaskan Fery Santoro atau keseluruhan sandera. "Saya belum tahu itu," katanya.Sutarto mengatakan, dalam kasus ini bukan berarti TNI tidak bersedia untuk berkompromi. TNI akan melihat kondisi yang berkembang. Bila GAM berjanji bahwa kasus itu merupakan yang terakhir, maka permintaan akan dipenuhi. Namun, kepastian atau janji itu harus benar-benar ada. TNI tidak ingin setelah persyaratan ini dipenuhi, GAM akan mengajukan syarat berikutnya, mengingat banyaknya jumlah sandera yang ditahan.Ia menjelaskan, sejauh ini, telah dilakukan negoisasi pemerintah dengan GAM. Dalam hal ini pemerintah diwakili oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yang berkoordinasi dengan Menko Polkam. Sebelumnya, Sekjen PMI mengatakan bahwa pemerintah telah menyetujui persyaratan GAM soal gencatan senjata. Menanggapi hal itu, Panglima mengaku belum mendengar tentang persetujuan itu. Masalah gencatan senjata 48 jam juga belum didiskusikan di lingkungan TNI. Pada dasarnya, kata dia, TNI keberatan atas adanya persyaratan GAM. "Kenapa harus pakai syarat? Kalau mau dilepasin, lepasin aja," kata dia. Namun masalah itu harus dibicarakan dulu dengan pemerintah sebelum TNI mengambil tindakan. Retno Sulistyowati - Tempo News Room

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

6 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

21 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

25 menit lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

31 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

54 menit lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

55 menit lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

57 menit lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

1 jam lalu

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

Indonesia lolos ke final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung optimistis dan bangga dengan pertumbuhan para pemain tunggal putri generasi baru.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya