TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian Resort Kota Manado mulai mengusut kasus pencurian berkas calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan Manado. Tiga tersangka dan empat saksi dari Komisi Pemilihan Umum Manado telah diperiksa. "Polisi akan menangani kasus ini dengan serius," kata Wakil Kepala Polres Manado, Komisaris Polisi Rinto Djatmono, Rabu (21/1).Berkas caleg PDI-P Manado ini diambil Senin malam (19/1) di sekretariat KPU Manado, kompleks kantor Walikota. Diduga yang mengambil berkas caleg ini adalah kader PDI-P sendiri. Pencurian itu dianggap sebagai bentuk protes caleg yang namanya tidak masuk dalam nomor urut jadi.Menurut Rinto, penyidik belum menjerat para tersangka dengan Undang-Undang Pemilu. Tapi, mereka dikenakan pasal perbuatan tidak menyenangkan, sesuai dengan KUHP. Rabu siang, ratusan kader PDI-P Manado melakukan demo di kantor KPU Manado, yang merupakan demo tandingan sehari sebelumnya. "Mereka mendukung KPU Manado," kata anggota KPU Manado Kamajaya Al Katuuk.Menurut Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sulawesi Utara, Rudi Mulyadi, tidak hanya berkas caleg PDI-P Manado yang hilang. Berkas caleg yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Manado juga hilang. "Pengambilan berkas ini, adalah model kekerasan yang harus diusut tuntas," katanya.Dia mengtatakan pengambilan berkas di sekretariat KPU Manado tidak baik untuk pendidikan politik di Indonesia. Apalagi, pengambilan itu disertai ancaman kekerasan yang diduga dilakukan kader PDI-P. "Ini menunjukkan proses rekruitmen dan kaderisasi yang tidak jelas di PDI-P," ujar Rudi.Verrianto Madjowa - Tempo News Room
Berita terkait
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
5 menit lalu
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.