TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan mahasiswa harus dipaksakan membuat jurnal ilmiah untuk meningkatkan kualitas lulusan sarjana. "Ya harus ada upaya pemaksaan untuk merealisasikan itu," katanya di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin 13 Februari 2012.
Nuh mengatakan perguruan tinggi harus dapat menghasilkan produk lulusan dan produk ilmiah. "Lulusan sudah bagus, tinggal ditingkatkan produk karya ilmiahnya," ujarnya.
Produk ilmiah Indonesia, tambahnya, masih kalah dibanding negara-negara lain. "Untuk itu kami mengupayakan peningkatan dalam jumlah dan kualitas karya ilmiah."
Menurut Nuh, jurnal ilmiah akan menampung semua karya ilmiah lulusan sarjana, karena akan dibuat di setiap universitas. "Tidak akan kurang, kalau perlu kami buat di setiap jurusan untuk tiap universitas," ujarnya.
Pihak universitas tinggal mengajukan pembuatan jurnal ilmiah pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. "Kalau sudah terhimpun dengan jurnal online dapat dipublikasikan."
Dia menegaskan, pembuatan jurnal ilmiah untuk lulusan sarjana ini wajib. "Tapi yang bisa kami monitor paling tidak perguruan tinggi negeri," katanya.
Namun, untuk perguruan tinggi swasta yang tidak membuat jurnal ilmiah ini tidak mendapatkan sanksi dari pemerintah. "Mereka akan mendapatkan sanksi dari masyarakat. Masyarakat akan tahu kualitas perguruan tinggi yang tidak membuat karya ilmiah."
AFRILIA SURYANIS
Berita terkait
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?
6 jam lalu
Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?
Baca SelengkapnyaEmmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus
1 hari lalu
Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
2 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
3 hari lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
3 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
4 hari lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
4 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
4 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
10 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
11 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya