TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur bakal memulangkan sebanyak 502 pengungsi yang tinggal di lereng Gunung Lewotolok mulai Senin 9 Januari 2012 atas permintaan para pengungsi.
"Mereka minta dipulangkan, karena tidak adanya tanda-tanda gunung akan meletus," kata Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun saat dihubungi Tempo dari Kupang, Senin, 9 Januari 2012.
Sebagian besar pengungsi ditampung aula Koperasi Kredit Ankara danbersama keluarga di Lewoleba, ibu kota Lembata. Mereka berasal dari Desa Lamawolo, Jontona, Lamatokan, dan Lamau. Ratusan warga itu mengungsi sejak Selasa 3 Januari 2012 lalu, setelah mencium bau belerang menyengat ditambah keluarnya asap solfatara dari kawah gunung dan mematikan seluruh tanaman mereka.
Rencana pemulangan ratusan pengungsi itu, menurut dia, berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas Gunung Lewotolok sudah mulai menurun. Selain itu, warga juga ingin kembali bekerja di kebun dan memberi makan ternak mereka. "Aktivitas gunung sudah mulai melemah, dan gejala-gejala gunung akan meletus hampir tidak ada lagi," kata Viktor.
Viktor menambahkan, pemerintah akan mengungsikan warga lagi jika status gunung naik menjadi awas. Lokasi pengungsian yang disiapkan antara lain di aula Rumah Sakit Lepra Damian, aula Dekenat, los pasar Lewoleba Timur, dan los pasar Lewoleba Barat. "Kami sudah antisipasi tempat penampungan, jika situasinya aktivitas gunungnya kembali meningkat," katanya.
Rencana pemulangan bertentangan dengan informasi dari pemantau gunung. Petugas Pos Pemantau Gunung Lewotolok, Petrus Tupen yang dihubungi terpisah mengatakan status gunung belum mengalami penurunan masih level III atau siaga. Bahkan, aktivitas di gunung Lewotolok juga belum menunjukan tanda-tanda menurun. "Aktivitasnya masih seperti kemarin-kemarin, belum turun," katanya.
Sebelumnya, kegempaan di gunung itu dalam enam jam mencapai 40 kali, sehingga dalam sehari mencapai 160 kali. Selain itu, asap solfatara disertai gas belerang di puncak gunung semakin menebal dengan ketinggian mencapai 400 meter menuju arah barat. Dan, selalu terpantau api diam di puncak gunung itu.
YOHANES SEO
Berita terkait
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud
9 Juni 2022
Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?
Baca SelengkapnyaKronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG
1 April 2022
Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.
Baca SelengkapnyaBanjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol
5 Februari 2021
Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.
Baca SelengkapnyaWisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa
7 Desember 2019
Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.
Baca SelengkapnyaKampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud
16 Oktober 2019
Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.
Baca SelengkapnyaTiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud
28 Januari 2018
Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi
23 Januari 2018
Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud
7 November 2017
Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri
28 Mei 2017
Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri
19 Mei 2017
Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.
Baca Selengkapnya