Mabes Polri Kategorikan Tommy Sebagai Teroris

Reporter

Editor

Rabu, 24 Desember 2003 09:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengajaran terhadap tersangka Tommy Soeharto yang berada di belakang penembakan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita menurut Wakil Kepala Bagian Humas Mabes Polri Komisaris Besar Edward Aritonang, bukan hanya mengejar buron. Tetapi mengejar teroris. Oleh karena itu, sangat wajar jika pasukan pengejar buronan yang menolak menjalani hukuman 18 tahun dalam perkara ruilslag Bulog-Goro itu adalah Pasukan Anti Teroris yang dilengkapi senjata laras panjang. Bahkan, tim dari mabes selalu berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, di Operation Room Polda Metro Jaya.

Aritonang meminta maaf jika masyarakat terganggu dengan kehadiran pasukan anti teroris yang selalu mencegat pengendara mobil dalam upaya pencarian Tommy. Operasi ini, kata Aritonang di ruang kerjanya, Selasa (14/8), berlaku sejak Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Sofjan Jacoeb menggelar konferensi pers Senin (6/8) malam dan menyatakan Tommy sebagai manusia yang berbahaya.

Aritonang menjelaskan, seseorang bisa dikenai status tersangka, jika ada keterangan saksi yang mengatakan pernah melihat tersangka melakukan aksinya seperti yang tercantum dalam pasal 184 Kitab Undang Undang Hukum Pidana. Status ini pula yang dikenakan pada Tommy sebagai tersangka di balik teror bom di Jakarta dan pembunuhan terhadap Hakim Agung, Syafiuddin Kartasasmita.

Aritonang menduga pengeboman di Gedung Bundar Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu berkaitan dengan pengeboman-pengeboman lainnya di Jakarta. Indikasinya, tertangkapnya tersangka Agus Diaz, salah seorang pelaku pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Agus Diaz, seperti diterangkan oleh Wakabumas, pernah diperiksa dalam kasus pengeboman di Gedung Bundar, tapi dilepas karena tidak cukup bukti yang kuat.

“Sebenannya, ia sudah mencurigakan ketika itu. Ketika tertangkap di tempat itu, ia beralasan, ingin melihat ada apa di balik kerumunan, lantas masuk lewat pintu depan. Padahal pintu depan Kejaksaan Agung kan tidak pernah dibuka. Apalagi, dia sudah mengganti nomor dan cat mobilnya. Tapi, karena tidak ada bukti lain yang menguatkan, ia dilepaskan. Nah, sekarang ia tertangkap lagi. Pasti ada sesuatu di balik ini,”ia menyimpulkan. (Istiqomatul Hayati)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

50 menit lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

1 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

2 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

3 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

3 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

4 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

4 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya