TEMPO Interaktif, Jakarta- Indonesia akhirnya meratifikasi Comprehensive Nuclear Test-Bali Treaty (CTBT) atau traktat tentang pelarangan menyeluruh uji coba nuklir. Pengesahan ratifikasi dilakukan dalam rapat paripurna ke-12 Dewan Perwakilan Rakyat yang berlangsung di Senayan, Jakarta, hari ini Selasa 6 Desember 2011.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Indonesia sempat menunda ratifikasi karena menunggu negara-negara yang memiliki nuklir lebih dulu meratifikasi traktat ini. "Karena seharusnya yang punya senjata harus lebih dulu meratifikasi," kata dia.
Ia mengatakan dunia yang bebas nuklir akan mendorong perdamaian dunia. Dan jaminan dari ancaman senjata nuklir hanya bisa dicapai dengan penghapusan uji coba senjata nuklir tanpa syarat dan tanpa standar ganda. Setiap uji coba senjata nuklir dengan peledakan, ia menambahkan, akan membahayakan perdamaian, kesehatan, dan lingkungan. Juga menghancurkan peradaban di wilayah berpenduduk.
Sebelum ratifikasi dilakukan Indonesia sudah aktif di konferensi pelucutan senjata di Jenewa. "Indonesia senantiasa konsisten mendukung CTBT yang merupakan elemen penting di rezim internasional untuk pelucutan senjata nuklir," kata dia. Indonesia masuk negara-negara Annex II, yaitu negara yang memiliki potensi mengembangkan senjata nuklir.
Ratifikasi yang dilakukan Indonesia menurutnya juga akan menginspirasi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara untuk segera meratifikasi traktat ini. Dengan begitu Asia Tenggara bisa mewujudkan area bebas nuklir melalui penandatanganan protokol bebas nuklir.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan pemerintah harus lebih aktif lagi mendorong negara-negara ASEAN agar ikut meratifikasi traktat ini. Beberapa negara seperti Myanmar dan Thailand belum meratifikasi. "Apalagi Myanmar tahun depan memimpin ASEAN. Kita bisa ikut mendorong," katanya.
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat
26 Oktober 2022
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir
4 Juli 2022
Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.
Baca SelengkapnyaIAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida
16 Mei 2022
Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus
16 Februari 2022
Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.
Baca Selengkapnya3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam
5 November 2021
Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."
Baca SelengkapnyaAntibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya
4 November 2021
BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaInsinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir
11 Oktober 2021
Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar
Baca SelengkapnyaPT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir
19 September 2019
PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaAmerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...
18 September 2019
Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.
Baca SelengkapnyaBiaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen
7 September 2019
Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.
Baca Selengkapnya