TEMPO Interaktif, Jakarta - Pekan ini menjadi hari-hari yang sangat krusial bagi penjaringan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hari Jumat nanti, Komisi Hukum bahkan diagendakan sudah mengumumkan nama ketua komisi paling luas kewenangannya di negeri ini. Komisi Hukum bahkan sudah memberikan peringkat kepada delapan calon itu.
Peringkat kedua diduduki oleh Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan Yunus Husein. Meski namanya sudah populer, baru Fraksi Demokrat yang memberi angin dukungan kepada Yunus. Anggota Komisi Hukum dari Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mengatakan fraksinya terpikat kepiawaian Yunus melacak dan menganalisis kasus pidana pencucian uang. “Kompetensi dia mumpuni dan itu sangat diperlukan oleh KPK,” ujar Didi.
Ini berbeda dengan pendapat Fraksi Golkar dan Fraksi PDI Perjuangan “Kami tidak bahagia bila dia (Yunus) sampai lolos,” kata seorang politikus PDI Perjuangan. Keberatan kedua fraksi itu berpangkal pada kegagalan Panitia Angket DPR membongkar aspek pidana kebijakan penyelamatan Bank Century. Sejumlah pentolan Panitia Angket yang kini duduk di Komisi Hukum menunjuk Yunus tak serius melacak aliran dana penyelamatan Century.
Di luar itu, menurut sumber Tempo, Golkar dan PDI Perjuangan kecewa dengan sepak terjang Yunus selama menjadi anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Bagi mereka, Yunus terlalu dekat dengan lingkaran Istana. Ujung-ujungnya, Yunus akan dipakai untuk mengamankan orang-orang di sekitar Istana.
Yunus sudah menyiapkan jawaban jika ia “ditembak” perihal perkara Century. Dia menyatakan telah memaparkan semua transaksi di atas Rp 2 miliar kepada Panitia Angket. Transaksi yang lebih kecil pun dilampirkan dalam laporan. Ihwal kedekatan dengan Istana, kata Yunus, itu terjadi karena posisi PPATK dan Satuan Tugas Mafia Hukum berada langsung di bawah Presiden. “Apa yang salah bila saya menjaga komunikasi?” katanya.
MUSTAFA SILALAHI | JAJANG JAMALUDIN | SETRI YASRA | FEBRIYAN | MAHARDIKA S HADI
Berita terkait
Kepala PPATK Pertama Yunus Husein jadi Saksi di Sidang Haris Azhar, Jaksa Protes
2 Oktober 2023
Sidang pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidianty kembali digelar di PN Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaBW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut
6 Agustus 2021
KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.
Baca SelengkapnyaYunus Husein Setuju Satgas Illegal Fishing Dibubarkan, Asal
10 Mei 2019
Wakil Ketua Satuan Tugas atau Satgas Anti Illegal Fishing 115, Yunus Husein, tidak mempermasalahkan jika satgas yang ia pimpin harus dibubarkan.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK
4 Mei 2019
Dia mengatakan tak pernah diperiksa oleh Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.
Baca SelengkapnyaCatatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW
18 Oktober 2018
ICW merilis data mengenai 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.
Baca SelengkapnyaTanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti
18 Oktober 2018
ICW merilis data 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.
Baca SelengkapnyaICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK
17 Oktober 2018
ICW menyebut ada 19 pelanggaran kode etik di internal KPK para periode 2010-2018.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas
25 Oktober 2017
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama di Polri, Dirdik KPK Aris Budiman tanpa cacat dan berintegritas.
Baca SelengkapnyaKajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK
6 September 2017
Hasil telaah pengawas internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sudah berada di tangan pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKomisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana
3 September 2017
Nasir berpendapat bahwa laporan Aris Budiman terhadap Novel tidak akan menganggu hubungan antara kepolisian dengan KPK.
Baca Selengkapnya