Angka Bunuh Diri di Bali Cenderung Meningkat

Reporter

Editor

Senin, 22 Desember 2003 19:14 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar: Angka kasus bunuh diri di Bali cenderung meningkat seiring dengan kesulitan ekonomi di daerah ini. Dalam tiga bulan terakhir terdapat 30 kasus masing-masing 5 kasus di bulan Oktober, November 11 kasus dan Desember 14 kasus.Dr. Nyoman Hanati dari bagian Psikiatri RSUP Sanglah yang mengumpulkan data tersebut menyebutnya sebagai hal yang mengejutkan. "Apalagi 1kasus dilakukan oleh anak-anak dan hanya karena tidak dibelikan baju untuk sembahyang," katanya dalam seminar "Mewaspadai Bunuh Diri" di RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (22/12).Adapun dari 30 pelaku bunuh diri, 10 orang berhasil diselamatkan sedang 10 orang meninggal dunia. Dari sisi usia, 9 orang berasal dari usia remaja dan 20 orang dari usia dewasa. Sedang menurut jenis kelamin, 10 orang adalah wanita dan 20 orang laki-laki, dan satu di antaranya diketahui sebagai gay. Cara yang digunakan 18 orang menggunakan zat beracun, 21 orang gantung diri dan 1 orang dengan menabrakkan diri ke truk.Penyebab langsung dari kejadian itu, menurutnya, sangat beragam. Tetapi bila diteliti sebagian besar dilatarbelakangi ketidakmampuan ekonomi. Faktor pemicunya bisa karena masalah keluarga, sakit, dan masalah pasangan. Dari sekian banyak kasus, hanya satu orang saja yang menuliskan pesan kepada ahli warisnya. Meski faktor ekonomi menentukan, menurut dia, peristiwa bunuh diri menunjukkan adanya gangguan emosional di mana seseorang sudah merasa tidak mampu mengatasi kehidupan. "Sebenarnya ini gejala yang wajar, dalam diri seseorang suatu kali pasti pernah terlintas keinginan untuk bunuh diri," katanya. Yang berbahaya adalah bila gangguan itu terus berkelanjutan dan kemudian termanifestasi dalam tindakan.Dalam hal ini, Hanati meminta agar media-massa tidak usah terlalu detail menungkap cara dan proses seseorang yang melakukan bunuh diri. Sebab, informasi itu bisa menjadi petunjuk bagi calon pelaku bunuh diri. Ia pun menegaskan pengungkapan korban bunuh diri bisa berakibat fatal dan traumatis pada keluarga korban karena peristiwa bunuh diri adalah peristiwa yang sangat menyakitkan bagi keluarga itu.Menanggapi paparan itu, Dr Denny Thong menyebut data itu belum valid sepenuhnya. Menurut konsultan pada International Medical Corps (IMC) yang memberi pengobatan psikologis pada korban bom Bali itu, peristiwa percobaan bunuh diri di sebenarnya lebih besar lagi jumlahnya. "Khususnya di kalangan wanita dengan motif untuk mencari perhatian suaminya," katanya. Dia juga menyebut wilayah Bangli dan Karang Asem yang merupakan daerah termiskin di Bali merupakan daerah yang paling rawan.Sementara itu, Direktur RSUP Sanglah, Dr I Gusti Lanang Rudiartha menegaskan, untuk mencegah meningkatnya kasus bunuh diri diperlukan peran para psikiater sebagai pembimbing dalam mengatasi masalah kejiwaan. Sayangnya, peran itu terhambat oleh sikap yang salah seolah-olah psikiater identik dengan pengobatan orang gila. Akibatnya, orang yang berkonsultasi dengan psikiater identik dengan orang gila.Anggapan itu, menurutnya, bahkan masih melekat di sebagian petugas medis RSUP Sanglah. "Karena itu kalau ada orang bunuh diri dibawa ke sini biasanya cuma diobati fisiknya saja dan tidak melibatkan bagian psikiatri," katanya. Dia meminta agar pandangan itu diubah sehingga penyembuhan pasien bunuh diri bi sa dilakukan secara menyeluruh. Rofiqi Hasan - Tempo News Room

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

5 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

20 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

25 menit lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

31 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

53 menit lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

54 menit lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

56 menit lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

1 jam lalu

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

Indonesia lolos ke final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung optimistis dan bangga dengan pertumbuhan para pemain tunggal putri generasi baru.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya