TEMPO Interaktif, Bandung - Layanan Pengaduan Online Rakyat atau Lapor! besutan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengembangkan sistem layanan pengaduan lewat pesan pendek atau SMS. ”Kami lagi mengetes sistem ini,” kata Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto usai memberikan kulah umum di depan mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen ITB di Bandung, Sabtu, 12 November 2011.
Kuntoro menuturkan sistem yang sudah dikembangkan setahun lalu itu ditambah dengan layanan pengaduan lewat pesan pendek melalui ponsel ke nomor 1708. Tapi belum semua layanan telepon dari operator seluler yang bisa mengirimnya. ”Sementara baru Telkomsel dan XL, mungkin minggu depan mulai tambah dengan Indosat. Jadi per minggu nanti akan tambah 1 provider,” katanya.
Menurut dia, sistem itu dikembangkan dengan maksud mengajak publik ikut serta mengawasi jalannya proses pembangunan. Laporan yang didapat lewat layanan itu, paparnya, yang diringkas oleh unit kerja untuk dilaporkan langsung kepada Presiden.
Kuntoro mengatakan saat ini tengah dikerjakan untuk meneruskan langsung pengaduan masyarakat yang diterima UKP4 lewat sistem Lapor! tersebut kepada menteri yang menangani langsung persoalan itu. Menteri yang bersangkutan diminta meneruskan berjenjang kepada bawahannya untuk menangani langsung persoalan itu. ”Ini proses yang sedang kami coba,” katanya.
Dia meminta, untuk menyempurnakan sistem yang tengah dikembangkan itu, publik yang melaporkan persoalan itu tidak berhenti di sana. Dia berharap sang pelapor mengirimkan perkembangan laporannya. Dengan demikian Unit Kerja Presiden itu bisa mengetahui progres pengaduan itu dan membenahi sistem birokrasi di pemerintahan.
Kendati begitu Kuntoro mengakui hingga saat ini belum ada masyarkat yang mengirim aduan itu, mengabari kelanjutan dari persoalan yang diadukannya itu. ”Padahal itu yang kami harapkan. Tapi ada dua kemungkinan di situ, sudah jalan (pembenahannya) dia tidak lapor, atau lama nggak jalan sehingga malas juga melaporkannya,” kata Kuntoro. ”Tolong saya dibantu ngetes sistem ini.”
Menurut Kuntoro, sistem Lapor! yang dikembangkan oleh Unit Kerja Presiden itu baru dipraktekkan sebatas meneruskan penyelesaian persoalan yang masuk dalam lingkup kerja kementerian dan lembaga. Sementara, dia mengakui, belum semua kementerian tanggap untuk menyelesaikan aduan warga yang diteruskan oleh Unit Kerja Presiden.
Kuntoro mengatakan yang dinilai tanggap menindaklanjuti soal pengaduan itu baru kementerian yang mengurusi soal ”fisik”. ”Semua kementerian yang berurusan dengan fisik, cepat, dia nggak bingung lagi, tapi yang nonfisik, laporan seperti ini gimana, bingung juga (menyelesaikannya),” katanya.
Unit Kerja Presiden berencana mengembangkan sistem ini untuk ditindaklanjuti oleh kepala daerah, baik gubernur maupun bupati/walikota. ”Bagian itu baru dimulai, kita baru memulainya dari menteri ke lembaga, (setelah itu) lalu ke gubernur dan bupati/walikota,” katanya. ”Ini makan waktu karena berhubungan dengan 500 kabupaten/kota.”
Kuntoro mengatakan pihaknya sementara baru sebatas meneruskan aduan warga itu pada kementerian/lembaga untuk diselesaikan persoalannya. Tapi, tengah disiapkan mekanisme pemberian tenggat untuk penyelesaian aduan warga itu. ”(Tapi) kita belum sampai di situ, mengikuti sistem ini saja mereka sudah bagus, jangan nakut-nakutin dulu,” katanya.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Mantan Menteri Energi Kuntoro Mangkusubroto Meninggal, Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Siang Ini
17 Desember 2023
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto meninggal dunia pada hari ini.
Baca SelengkapnyaDilantik Jadi Pengarah UKP PIP, Megawati: Belum Tahu Usulkan Apa
7 Juni 2017
Megawati Soekarnoputri dilantik Presiden Jokowi sebagai Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila bersama 8 tokoh lainnya.
Baca SelengkapnyaAgenda Pembangunan Pasca-2015
14 Agustus 2015
Di penghujung Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), dunia telah memutuskan kelanjutan Agenda Pembangunan Pasca-201
Baca SelengkapnyaWali Kota Makassar Lantik Komisioner Percepatan Program
3 Maret 2015
KP3S merupakan lembaga strategis. Meski begitu, pemerintah juga harus berpikir rasional.
Baca SelengkapnyaJK Tak Persoalkan UKP4 Kini di Bawah Seskab
21 November 2014
Deputi-deputi yang ada di UKP4 sekarang langsung di bawah Sekretaris Kabinet.
Baca SelengkapnyaYogya Sumbang Banyak Nomine MDGs Award
4 Maret 2014
Program ini mendorong pemangku kepentingan mempercepat pencapaian Millenium Development Goals pada 2015.
Baca SelengkapnyaPresiden Tunjuk Kepala Badan Pengelola REDD+
26 November 2013
Kepala Badan memiliki fasilitas setara Menteri dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Memiliki 4 deputi selevel pejabat eselon 1a.
Baca SelengkapnyaSBY Minta UKP4 Laporkan Kinerja Menteri
14 November 2013
Presiden berharap, laporan dan pemaparan yang bakal disampaikan Kuntoro bisa memacu sejumlah kementerian menyelesaikan program kerja.
Baca SelengkapnyaRakyat Jangan Sungkan Mengadu ke LAPOR
1 November 2013
Open Government Partnership merupakan inisiatif baru multilateral yang bertujuan mendorong pemerintah berkomitmen mempromosikan transparansi.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Lima Besar Terbaik Penyerapan APBN
26 Agustus 2013
TEPPA juga mengevaluasi penyerapan anggaran di kementerian,
lembaga, dan lembaga non-kementerian