Pada 2025, Mayoritas Penduduk Indonesia Menumpuk di Kota

Reporter

Editor

Rabu, 9 November 2011 04:46 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tingginya urbanisasi dan pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan menjadi catatan utama dalam penataan kawasan perkotaan. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraeni menyebutkan pada 2025 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang mendiami perkotaan mencapai 195 juta setara 65 persen jumlah penduduk.

"Sedangkan sisanya tersebar di kawasan pedesaan yang mencakup 82 persen luas wilayah nusantara," kata Diah dalam rapat koordinasi pengelolaan wilayah perkotaan di Jakarta, Selasa, 8 November 2011.

Pertambahan jumlah pemukim di wilayah kota kata Diah setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pada 1995 hanya 40 persen penduduk yang bermukim di kota. Sedangkan pada 2010, jumlah ini meningkat menjadi 52 persen.

Perubahan struktur kependudukan ini, kata Diah, harus segera disikapi setiap pemerintah kota. Pemerintah Kota di setiap wilayah harus segera menyediakan infrastruktur dasar yang mampu memberikan kenyamanan bagi warga kota untuk berusaha dan beraktivitas sosial.



"Globalisasi pun juga mengharuskan pemerintah kota meningkatkan kualitas agar bersaing dengan kota di luar negeri," ujarnya.

Soal tantangan kota di Indonesia ini, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengingatkan pemerintah kota harus segera melakukan penyesuaian dengan berbagai perubahan. Dia menyebut, hanya kota yang memiliki keunggulan yang masuk dalam jejaring globalisasi. "Pemkot harus segera memperbarui perencanaan pengembangan perkotaan dengan menumbuhkan inisiatif lokal," ujarnya.

Dalam catatan Gamawan terdapat beberapa hal yang harus dibenahi dalam perbaikan kawasan perkotaan. Setiap pemkot harus memprioritaskan perbaikan sanitasi lingkungan hingga keberadaan pemukiman kumuh bisa ditekan.

Saat ini hampir sebagian besar kota masih bergelut dalam pemenuhan kebutuhan minimal. Akibatnya kota belum mampu memberi rasa nyaman dan layak huni kepada warganya. Kondisi sanitasi yang buruk, sistem pengolahan sampah yang belum optimal, buruknya drainase, dan pengelolaan limbah yang terbatas menyebabkan kondisi kota semakin buruk. Akibatnya angka kesehatan, pendidikan, dan taraf ekonomi masyarakat turut terseret ke bawah rata-rata. "Pada hampir setiap kota terlihat capaian standar pelayanan perkotaan masih sangat rendah."

Gamawan pun lantas memerintahkan 86 pemkot segera merealisasikan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang ruang terbuka hijau. UU ini mensyaratkan setiap kota minimal memiliki 30 persen ruang terbuka hijau. Namun kenyataannya jumlah ini belum terpenuhi bahkan cenderung berkurang dari tahun ke tahun.

Agar bisa mengikuti perubahan, Gamawan meminta seluruh pemkot bisa menggerakkan potensi yang ada agar menjadi motor penggerak perekonomian lokal dan nasional.
Sedang untuk memberi rasa aman dan nyaman pada penghuninya, perbaikan kualitas hidup harus segera dilakukan. "Pemkot perlu menumbuhkan kreasi dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat."

Empat hal dasar yang harus dilakukan menurut Gamawan adalah; perbaikan tata kelola perkotaan, penyediaan infrastruktur dasar, pengendalian pemanfaatan ruang, dan penyediaan perumahan dan pemukiman yang layak dan terjangkau.

IRA GUSLINA


Berita terkait

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

21 hari lalu

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

23 Januari 2024

CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

Peneliti CSIS mengkritik pemikiran Cak Imin, Gibran, dan Mahfud Md mengenai urbanisasi dalam debat Cawapres.

Baca Selengkapnya

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

21 Januari 2024

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

Jika terpilih, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan menaikkan dana desa untuk menekan laju urbanisasi.

Baca Selengkapnya

Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

26 Oktober 2023

Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Pengembangan konsep smart city di IKN Nusantara seharusnya layak huni dan cerdas bagi masyarakatnya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

19 Oktober 2023

Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Proyek ini berupa konsep kota vertikal untuk menangani potensi urbanisasi setelah pindahnya pusat pemerintahan ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

2 Oktober 2023

Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin pekan awal Oktober

Baca Selengkapnya

80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

18 April 2023

80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta menyatakan 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota berpendidikan SLTA ke bawah

Baca Selengkapnya

Jakarta Tetap Jadi Tujuan Ribuan Orang untuk Mencari Kerja Usai Lebaran

11 Mei 2022

Jakarta Tetap Jadi Tujuan Ribuan Orang untuk Mencari Kerja Usai Lebaran

Sejak era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta tak lagi menggelar operasi yustisi yang merazia para pendatang usai libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Surabaya Terapkan Operasi Yustisi Mencegah Lonjakan Arus Urbanisasi

6 Mei 2022

Surabaya Terapkan Operasi Yustisi Mencegah Lonjakan Arus Urbanisasi

Pemerintah Surabaya menerapkan operasi yustisi ke seluruh wilayah kecamatan setelah libur Lebaran usai guna mencegah melonjaknya urbanisasi.

Baca Selengkapnya

Kadin Yakin Ibu Kota Baru Bisa Bebas dari Masalah Urbanisasi, Bagaimana Caranya?

9 November 2021

Kadin Yakin Ibu Kota Baru Bisa Bebas dari Masalah Urbanisasi, Bagaimana Caranya?

Kadin menilai teknologi digital akan menjadi syarat utama mentransformasikan ibu kota baru menjadi kota cerdas atau smart city.

Baca Selengkapnya