TEMPO Interaktif, Kupang - Ratusan warga yang bermukim di lereng Gunung Anak Ranakah di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi.
Warga mulai mengungsi sejak Rabu, 14 September 2011 malam. Mereka mengungsi setelah beredar pesan singkat (SMS) yang menyebutkan Anak Ranakah akan meletus pada Kamis dini hari.
"Pesan itu membuat warga panik sehingga warga mulai mengungsi untuk menyelamatkan diri ke desa-desa tetangga," kata Ketua Forum Demokrasi Lingkungan dan Kebudayaan Manggarai Rofino Kant ketika dihubungi wartawan dari Kupang, Kamis, 15 September 2011.
Warga yang mengungsi berasal dari Kampung Pelus, Desa Golo Lobos, Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur. Mereka mengungsi ke Desa Compang Wesang di bagian utara desa tersebut. Padahal, Desa Compang merupakan daerah bahaya karena jika terjadi letusan Gunung Anak Ranakah, desa itu menjadi jalur aliran lava.
Hingga Kamis siang, menurut dia, sejumlah pengungsi masih bertahan di rumah-rumah penduduk karena trauma. Namun, sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing. "Tapi ada yang masih bertahan di rumah penduduk," katanya.
Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Ranakah, Bernadus Taut mengatakan, pihaknya belum merekomendasikan warga untuk mengungsi. "Kami belum keluarkan rekomendasi warga untuk mengungsi," katanya.
Pada Kamis, kata Bernadus, terjadi beberapa kali gempa vulkanis dalam dan vulkanis dangkal. Namun, kondisi itu belum bisa dijadikan acuan bahwa gunung akan meletus. "Gempa masih terjadi, tapi gunung belum ada tanda-tanda akan meletus," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
5 Mei 2024
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung
26 April 2024
Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaSekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung
25 April 2024
Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
21 April 2024
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSeluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan
18 April 2024
Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa
31 Desember 2022
Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBeji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung
22 Desember 2022
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya
29 Juli 2022
Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaBerstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi
28 Juli 2022
Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.
Baca Selengkapnya5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang
13 Juni 2022
Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?
Baca Selengkapnya