Dua Warga NTB Diduga Kena Peluru Nyasar  

Reporter

Editor

Rabu, 13 Juli 2011 14:55 WIB

Polisi melakukan penjagaan di dekat sebuah pesantren di Sanolo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. AP

TEMPO Interaktif, Mataram - Dua warga Dompu, yakni Supriadi, 19 tahun, dan M. Rijal, 14, diduga terkena peluru nyasar saat polisi mengatasi amuk massa di jalan negara Dompu-Bima, Selasa, 12 Juli 2011. Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat merujuk kedua korban ke rumah sakit di Mataram, Rabu, 13 Juli 2011.

Waktu itu, kata Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat Ajun Komisaris Besar Sukarman Husein, polisi sedang medekati warga Desa OO, Kecamatan Dompu. “Terjadi pelemparan oleh warga,’’ katanya, Rabu, 13 Juli 2011.

Akibat pelemparan itu, sejumlah polisi mengalami luka-luka, di antaranya Kepala Kepolisian Resort Dompu Ajun Komisaris Besar Agus Nugroho mengalami luka memar di bagian kaki, Inspektur Satu Bony mengalami luka memar di bagian kaki, dan Brigadir Satu M. Asrul menderita luka memar di kepala.

Polisi berusaha mengatasi amukan sekitar 300-an warga yang terjadi sebelum jenazah pengajar Pondok Pesantren Umar Bin Khattab (Ponpes UBK) Suryanto Abdullah alias Ustad Firdaus, 30 tahun, dipulangkan polisi.

Saat ini, Kepala Polda NTB Brigadir Jenderal Arif Wachyunadi bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Heru Pranoto, Kepala Satuan Brigadir Mobil Komisaris Besar Imam Santoso, dan Direktur Intelijen dan Keamanan Komisaris Besar Gunawan menuju pondok pesantren tersebut.

Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki kematian Firdaus yang diduga akibat ledakan bom rakitan. Para santri setempat menahan polisi masuk ke dalam lingkungan pesantren. “Sebelumnya sudah dilakukan pembicaraan dengan para tokoh masyarakat Kabupaten Bima,’’ ujar Sukarman.

Ketua Majelis Ulama Indonesia NTB Prof. Saiful Muslim menyesalkan dugaan tindakan perencanaan pembunuhan terhadap aparat dan warga yang tidak sepaham dengan mereka. “Hendaknya pondok pesantren mengajarkan pendidikan yang baik. Mudah-mudahan pondok pesantren yang lain tidak terkontaminasi,’’ kata Saiful.

Yayasan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab didirikan pada 2003. Pesantren saat ini dipimpin oleh Ustad Abrori, anak Ustad Ali. Adapun Ketua Yayasan dijabat Ustad Muhammad dan sekretarisnya Mujahidul Haq.

Rabu, 13 Juli 2011, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, polisi menahan 2 santri: MI, 42 tahun, warga RT 7 Desa Leu Kecamatan Bolo, dan FM, 26 tahun, warga Leu. Mereka dipergoki mengamankan satu unit CPU komputer. ‘’MI diketahui menitipkan CPU itu kepada FM,’’ ujar Sukarman.

SUPRIYANTHO KHAFID




Berita terkait

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

12 Juli 2018

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

Dua orang saksi langsung mendatangi lokasi ledakan setelah mendengar bunyi keras di sebelah Polres Metro Jakarta Selatan itu.

Baca Selengkapnya

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

12 Juli 2018

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

Insiden ledakan di dekat kantor Polres Metro Jakarta Selatan juga dipantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

30 Agustus 2016

Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

Sonic boom merupakan efek suara yang muncul dari pesawat dengan kecepatan supersonik.

Baca Selengkapnya

Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

20 April 2016

Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

Ledakan dari ruang kamar mandi siswi SMAN 3 Kota Kediri ini terjadi pukul 06.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

29 Maret 2016

Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

Brigadir Jenderal Agus Riyanto menjelaskan, ledakan tersebut terjadi terkait dengan kegiatan diksar satpam Universitas Haluoleo.

Baca Selengkapnya

Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

29 Maret 2016

Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

Bom saat simulasi pengamanan menjinakkan bom di Universitas Haluleo, Kendari, meledak. Dua tewas.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

14 Januari 2016

Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

Saksi mengatakan penembakan terjadi setelah ledakan pertama di Sarinah. Pelaku menyasar kerumunan.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

9 Juli 2015

Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

Kaca pembatas ruang toilet dan pintu pecah. Muncul asap.

Baca Selengkapnya

Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

15 Desember 2014

Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

Diduga, penyebab terjadinya ledakan adalah adanya rembesan air yang jatuh ke dalam converter yang berisi baja cair.

Baca Selengkapnya

Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

11 November 2012

Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

Dua orang masih buron.

Baca Selengkapnya