SBY Janjikan 'Imbalan' untuk Whistle Blower  

Reporter

Editor

Jumat, 8 Juli 2011 18:28 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan akan memberikan imbalan untuk peniup peluit (whistle blower) dan pelaku pelapor (justice collaborator) yang membantu penegakan hukum.


Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana, hal itu disampaikan SBY dalam pertemuan dengan pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban di Istana Negara, Jumat 8 Juli 2011. "Misalnya melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mendapat revisi, pengurangan hukuman atau bahkan pembebasan bersyarat," ujarnya dalam jumpa pers di Istana Negara, Jumat 8 Juli 2011.

Denny mencontohkan Agus Condro yang mengungkap skandal cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom, Presiden mendukung agar ia mendapat penanganan berbeda dengan pesakitan lainnya. "Seperti memindahkannya ke Lembaga Pemasyarakatan yang lebih aman dan efisien untuk keluarga bisa menjenguk, kemungkinan ke Jawa Tengah," tuturnya.

Menurutnya, ada empat poin lainnya yang dikatakan Yudhoyono kepada LPSK dalam pertemuan itu. Pertama, SBY mendukung keberadaan LPSK. Yudhoyono berpendapat peningkatan jumlah permintaan perlindungan merupakan sinyal positif bahwa masyarakat makin sadar akan keberadaan sistem perlindungan bagi mereka. LPSK mencatat, permintaan perlindungan terus meningkat tiap tahunnya. Tahun lalu, hanya ada 154 permintaan, namun jumlahnya melonjak menjadi 213 kasus per Juni 2011. Sebagian besar berkaitan dengan kasus korupsi.

Kedua, Presiden juga mendukung pula konferensi internasional perlindungan saksi dan korban yang akan berlangsung di Indonesia 19-20 Juli 2011. Dalam konferensi itu, akan dibahas praktek perlindungan bagi pelaku pelapor di sejumlah negara lain.

SBY juga mengklaim mendukung terbentuknya LPSK di daerah untuk membantu pemberantasan korupsi. Keempat, revisi Undang-undang LPSK positif masuk dalam program legislasi nasional tahun depan. Perombakan beleid itu diyakini penting untuk menguatkan lembaga tersebut.

Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai menambahkan, masyarakat tak perlu takut memberikan kesaksian ataupun laporan. Karena, pengungkap kasus akan diperlakukan berbeda dengan pelaku kriminal lainnya. Perlindungan bukan hanya diberikan kepada pengungkap kasus, tapi juga terhadap keluarga mereka.


Kemudian, ada kemungkinan mereka tak dituntut, atau proses hukumnya dilakukan terakhir setelah tersangka lainnya rampung. Hal itu, kata dia, sekaligus untuk melihat seberapa besar kasus bisa terbongkar dari laporan yang mereka ungkapkan.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

23 jam lalu

Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

Bagaimana ceritanya pengalaman Presiden Abraham Lincoln di AS yang serupa dengan Prabowo?

Baca Selengkapnya

Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

1 hari lalu

Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

Presiden Prabowo dua kali menyinggung soal pemberantasan korupsi dalam pidato perdananya sebagai Kepala Negara di Gedung MPR/DPR/DPD RI. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Jadi Presiden RI ke-8, Begini Ketertarikannya dengan Angka Delapan

1 hari lalu

Prabowo Jadi Presiden RI ke-8, Begini Ketertarikannya dengan Angka Delapan

Angka delapan disebut-sebut sebagai angka keberuntungan Prabowo Subianto. Terkini, ia menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Subianto Singgung Masih Banyak Subsidi Tak Tepat Sasaran

2 hari lalu

Pidato Prabowo Subianto Singgung Masih Banyak Subsidi Tak Tepat Sasaran

Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto menyebut hingga saat ini masih banyak subsidi yang tidak tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

20 hari lalu

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Baca Selengkapnya

Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

27 hari lalu

Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

Proyek Jalan Tol ini merupakan proyek investasi milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan total nilai investasi Rp27,48 triliun.

Baca Selengkapnya

SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

42 hari lalu

SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

SBY hari ini berulang tahun ke-75 memiliki jejak karier yang terbilang moncer di militer sebelum terjun ke politik praktis.

Baca Selengkapnya

SBY Diundang Bill Gates di Forum Perang Melawan Malaria Sedunia

43 hari lalu

SBY Diundang Bill Gates di Forum Perang Melawan Malaria Sedunia

HUT Partai Demokrat mulanya direncanakan digelar lebih meriah. Namun, hal itu urung dilakukan karena SBY dijadwalkan menghadiri forum internasional.

Baca Selengkapnya

75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

43 hari lalu

75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini berulang tahun ke-75. Berikut catatan politik SBY.

Baca Selengkapnya

23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

43 hari lalu

23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

Pada 9 September 2001, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY resmi mendirikan Partai Demokrat untuk membuka jalan SBY dalam pencalonan Presiden atau Capres 2004.

Baca Selengkapnya