Tangkal NII, Mahasiswa IPB Wajib Tinggal di Asrama

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 14:03 WIB

Gedung Rektorat kampus IPB. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, Msc akan mensterilkan tempat kost mahasiswa dari gerakan Islam radikal. Seluruh kegiatan ekstra kurikuler kampus juga diawasi untuk mencegah masuknya faham NII.

Herry mengatakan aturan tinggal di asrama bagi mahasiswa baru IPB tak bisa ditawar lagi. Setiap mahasiswa baru di kampus itu diwajibkan tinggal di asrama hingga tahun pertama kuliah. Mereka akan diawasi petugas kampus, termasuk aktivitas organisasi di luar kampus. “Tak boleh ada mahasiswa baru yang tinggal di luar,” kata Herry kepada Tempo usai mengisi Stadium Generale di Monumen Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, Selasa 26 April 2011.

Dia mengaku prihatin atas propaganda NII melalui cuci otak terhadap mahasiswa di beberapa perguruan tinggi. Apalagi gerakan mereka dilaporkan menyasar perguruan tinggi di Pulau Jawa. Sebagai kampus besar dan memiliki mahasiswa dengan intelektual tinggi, Herry tak ingin gerakan itu merambah IPB.

Untuk menangkal masuknya ajaran itu, Herry telah memerintahkan pengawasan kegiatan mahasiswa di lingkungan asrama. Mereka dididik tentang idiologi agama yang benar agar tidak mudah dipengaruhi ajaran tertentu. “Setelah keluar dari asrama dan tinggal di kost-kostan, mereka tak akan mudah dipengaruhi,” katanya.

Rektorat juga akan mengawasi kawasan kost-kostan mahasiswa yang banyak tersebar di perkampungan sekitar kampus. Sebab di tempat itulah biasanya gerakan NII bergerilya dan mencari korban. Hingga saat ini Herry belum menerima laporan adanya mahasiswa IPB yang menjadi korban gerakan NII.

Sebelumnya Mabes Polri mengumumkan Pulau Jawa menjadi target wilayah garapan NII, dengan wilayah perekrutan di Jawa Barat. Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, yang menjadi target perekrutan umumnya kalangan remaja yang baru masuk perguruan tinggi. "Modusnya, mencuci otak saat mahasiswa baru mengikuti orientasi kegiatan tertentu," katanya di Jakarta.

Setelah direkrut, anggota biasanya diwajibkan menyetor sejumlah dana untuk membiayai aktivitas NII. Sebagian dari mereka bahkan dilarang menjalin komunikasi dengan keluarganya. Sejak 2009, menurut Boy, polisi sudah memproses 17 perekrut anggota NII ke pengadilan. Mereka sudah divonis dengan hukuman rata-rata 2,5 tahun. Meski demikian, menurut pantauan polisi, juru rekrut NII terus bergerak.

Sejumlah perguruan tinggi di Jawa menerima laporan dari orang tua mahasiswa bahwa anaknya menjadi korban penculikan NII. Sejak 2008, misalnya, ada 15 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang yang hilang.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

4 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

6 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

10 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

12 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

14 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

16 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

25 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya