Juru bicara Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Wachyono, membenarkan seorang warga Moenamani tewas dan dua lainnya luka-luka. Menurut Wachyono peristiwa ini terjadi pada Rabu (13/4) sekitar pukul 14.30 waktu Papua, ketika sekelompok warga Moenamani menyerang kantor Polsek Meonamani. “Pada Rabu siang terjadi penyerangan Kantor Polsek Moenamani oleh sekelompok orang,” ujar Wachyono dalam pesan pendeknya, Kamis (14/4).
Penyerangan ini, kata Wachyono, terjadi setelah 30 anggota patroli Polsek Moenamani menangkap warga yang mabuk dan mengambil kupon togel dari para penjual kupon judi gelap ini di Pasar Moenamani.
Masyarakat yang merasa dirugikan akibat operasi patroli polisi kemudian melakukan unjuk rasa dan meminta polisi mengembalikan kupon togel. “Warga meminta togel dibiarkan terus karena dianggap sebagai hiburan,” kata Wachyono.
Pada Rabu siang jumlah warga yang melakukan unjuk rasa makin bertambah, dan mulai melakukan tindakan anarkis. Sejumlah anggota polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara. Warga yang mengamuk kemudian membakar sejumlah bangunan di Pasar Moenamani. “Kapolsek yang akan melakukan negosiasi malah dikeroyok massa dan senjatanya dirampas. Tetapi situasi dapat segera dikendalikan,” kata Wachyono.
Menurut Wachyono, berdasarkan laporan dari Polsek Moenamani, sebanyak 18 anggota polisi sudah berada di Nabire, dan hanya enam polisi yang masih tertinggal di Kantor Koramil Moenamani. “Tidak ada anggota atau keluarga yang disandera masyarakat,” ujarnya. “Warga yang meninggal masih di Moenamani, sementara dua warga yang luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Nabire”.
Situasi Kota Moenamani, kata Wachyono, sudah dapat dikendalikan, warga sudah kembali ke kampung masing-masing. “Tetapi jaringan komunikasi masih terputus karena warga sempat memutus jaringan Telkom, sehingga tidak ada komunikasi,” kata Wachyono.
Tjahjono Ep