Salah seorang anak Sumadji, Asfihani, 41 tahun, mengaku tak akan menjual kambing langka itu kepada orang lain. Kambing betina yang sudah berusia sekitar 1,5 tahun itu perlu dikawinkan.
“Kami ingin tahu anaknya jadinya seperti apa,” katanya, Rabu, 13 April 2011.
Asfihani mengatakan, pernah mendengar ada seseorang yang punya kambing jantan yang juga berkaki tiga.
Sebelumnya, lima hari yang lalu kambing betina berkaki tiga itu melahirkan seekor anak dengan jumlah kaki normal yakni empat kaki hasil perkawinan dengan pejantan yang juga berkaki normal.
Warga sekitar baru mengetahui kambing betina milik Sumadji itu berkaki tiga. “Saya baru tahu kalau kambing itu berkaki tiga ketika dikeluarkan dari kandangnya setelah melahirkan lima hari lalu,” ucap salah seorang warga, Misno.
Selama ini keluarga Sumadji memang tidak mengabarkan kepada masyarakat perihal kambing jenis Jawa miliknya itu. Kambing tersebut lebih sering dikandangkan daripada dibiarkan berkeliaran karena kondisi kakinya yang tidak normal.
Sumadji mengaku baru bercerita kepada tetangga beberapa hari lalu saat sedang mencari rumput. Sumadji tidak ingin ada anggapan macam-macam dari masyarakat pada kambingnya. Sebab, menurut Sumadji, kambing betinanya berkaki tiga adalah hal biasa dan sudah menjadi kehendak Tuhan.
Menurut Sumadji, sebelum kambing berkaki tiga itu lahir, tidak mendapat firasat apapun. “Tahu-tahu ya melahirkan begitu saja,” ucap kakek yang dikenal sebagai ulama di desa tersebut,
Sumadji mengatakan tidak akan menjual kambingnya. “Belum lama ini ada yang menawar hingga Rp1 juta tapi saya tolak,” tuturnya. ISHOMUDDIN.