Pasien Miskin di RSUD Kupang Harus Beli Obat  

Reporter

Editor

Jumat, 8 April 2011 11:32 WIB

TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, KUPANG - Pasien pengguna fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Rumah Sakit Umum Daerah Johanis Kupang, Nusa Tenggara Timur, harus membeli sendiri kebutuhan obat. Persediaan obat generik di rumah sakit itu telah habis.

"Obat untuk pasien Jamkesmas sudah berbulan- bulan habis," kata Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Johanis dr Frank Touw kepada Tempo di Kupang, Jumat, 8 April 2010.

Frank Touw mengatakan fakta yang terjadi di RSUD Johanis Kupang sangat aneh. Bukan hanya pasien pengguna fasilitas Jamkesmas yang terpaksa harus membeli sendiri kebutuhan obatnya, tapi juga pasien pengguna jasa Askes.

Manajemen rumah sakit dinilai telah mengabaikan hak-hak warga miskin meskipun telah ditanggung pembiayaannya oleh pemerintah melalui Jamkesmas, sebagai pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin.

"Kami pertanyakan kenapa orang miskin harus beli obat. Bahkan, anggota Askes juga harus membeli obat. Ini aneh tapi nyata," ujarnya.

Frank juga menuntut pihak manajemen rumah sakit segera membayar hak para dokter dan tenaga para medis yang telah tertunggak selama 10 bulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, hak para dokter tersebut berupa uang jasa pelayanan pasien Jamkesmas, dan tunjangan kesejahteraan karyawan.

Uang jasa pelayanan pasien Jamkesmas yang belum dibayarkan mencapai Rp 18 miliar. Sedangkan tunjangan kesejahteraan karyawan senilai Rp 3 miliar.

Frank mengatakan, para dokter siap menggunakan uang yang menjadi hak mereka tersebut untuk membantu para pasien dari keluarga miskin. Bahkan Frank menyatakan bahwa para dokter dan tenaga para medis bersedia menunda tuntutannya demi memenuhi kebutuhan obat pasien miskin.

Sebanyak 937 dokter dan para medis di rumah sakit tersebut mengancam melakukan mogok kerja jika hak mereka tidak segera dibayar.

Seharusnya aksi mogok mulai dilakukan hari ini. Tapi tidak terlaksana. "Aksi mogok itu jurus terakhir atau pamungkas jika tuntutan kami tidak diaokomodir," ucap Frank sembari menambahkan bahwa hingga kini belum ada kepastian kapan hak mereka akan dibayar.

Sebelumnya, Direktur RSUD Johanis Kupang dr Alfons Anapaku mengatakan, tertundanya pembayaran hak dokter dan para medis akibat terlambatnya verifikasi data yang dilakukan oleh bagian keuangan rumah sakit. YOHANES SEO.

Berita terkait

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

10 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

10 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

15 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

28 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya