118 Undang-undang Tak Pro-Rakyat  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 06:50 WIB

TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan setidaknya 118 undang-undang yang berlaku saat ini tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. "Daftarnya saya ambil dari beberapa sumber," kata Eva di Jakarta, Selasa 15 Maret 2011.

Eva menuturkan, Serikat Petani Indonesia telah menganalisis sekitar 23 undang-undang yang berkaitan dengan petani. Ternyata tak satu pun beleid yang memperkuat posisi petani gurem atau buruh tani. Peraturan-peraturan itu malah meliberalisasi pertanian, "Sembari menggelar karpet merah bagi korporasi besar."

Bahkan, menurut Eva, korban di pihak petani terus berjatuhan. Mereka, antara lain, 12 petani di Kediri yang masuk penjara gara-gara mengembangkan bibit tanpa melalui uji laboratorium. "Mereka terjerat Undang-Undang Pengembangan Budidaya Tanaman yang membuat budidaya bibit dimonopoli perusahaan," kata Eva.

Ada pula sejumlah undang-undang di bidang energi yang disahkan setelah reformasi 1998 tapi tak memihak rakyat. Beleid-beleid itu, menurut Eva, mengakibatkan Indonesia tak punya kedaulatan energi. "Sekitar 70 persen energi kita sekarang dikuasai asing. Kita bodoh-bodoh saja membuat undang-undang yang merugikan," ujar dia.

Undang-undang di bidang perdagangan, menurut Eva, juga tak memperkuat kedaulatan Indonesia. Undang-undang itu, misalnya, sama sekali tidak memberi perlindungan terhadap pasar tradisional. Padahal negara seperti Korea Selatan pun masih membuat aturan bahwa pasar modern hanya mengambil 2,5 persen pangsa pasar nasional.

Belum lagi paket undang-undang di sektor keuangan, termasuk undang-undang perbankan, yang sangat memudahkan bank asing beroperasi di Indonesia. Malaysia saja, menurut Eva, melindungi perbankannya dengan sederet kebijakan dan kemudahan.


BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Masih Terganjal Dukungan Fraksi di DPR

27 November 2021

RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Masih Terganjal Dukungan Fraksi di DPR

Rapat pleno di Badan Legislatif (Baleg) DPR RI untuk mengambil keputusan terhadap naskah RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) masih terkendala dukungan fraksi.

Baca Selengkapnya

TII: Prolegnas 2020-2024 Cerminkan DPR Masih Gandrungi Kuantitas

23 Desember 2019

TII: Prolegnas 2020-2024 Cerminkan DPR Masih Gandrungi Kuantitas

Dia menekankan daftar Prolegnas 2020-2024, yang masih memperlihatkan watak kelembagaan DPR yang menggandrungi kuantitas.

Baca Selengkapnya

Baleg DPR Berencana Pangkas Jumlah RUU Prolegnas Prioritas 2020

19 Desember 2019

Baleg DPR Berencana Pangkas Jumlah RUU Prolegnas Prioritas 2020

Jumlah RUU Prolegnas 2020 sebenarnya sudah berkurang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 55 RUU. Namun jumlah tersebut dinilai masih banyak.

Baca Selengkapnya

Formappi: Prolegnas 2020 Sudah Jadi Keranjang Sampah

19 Desember 2019

Formappi: Prolegnas 2020 Sudah Jadi Keranjang Sampah

Menurut Lucius, Prolegnas dari periode ke periode pada akhirnya hanya menjadi pajangan.

Baca Selengkapnya

Meski Diinterupsi, Pimpinan DPR Sahkan RUU Prolegnas 2020-2024

17 Desember 2019

Meski Diinterupsi, Pimpinan DPR Sahkan RUU Prolegnas 2020-2024

Ace Hasan menilai 248 RUU itu perlu dikaji lagi.

Baca Selengkapnya

Baleg Mendapat Masukan 451 RUU Prolegnas DPR 2019-2024

4 Desember 2019

Baleg Mendapat Masukan 451 RUU Prolegnas DPR 2019-2024

DPR 2019-2024 menargetkan 135 UU disahkan.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Kecewa Realisasi Prolegnas 2014-2019

25 November 2019

Yasonna Laoly Kecewa Realisasi Prolegnas 2014-2019

Pada periode itu hanya 3 dari 40 RUU prioritas dalam Program Legislasi 2014-2019 yang disahkan oleh DPR.

Baca Selengkapnya

RKUHP dan 3 RUU Ini Dibahas Komisi III DPR Masuk Prolegnas 2020

21 November 2019

RKUHP dan 3 RUU Ini Dibahas Komisi III DPR Masuk Prolegnas 2020

Internal Komisi III DPR akan rapat internal, apakah RKUHP dibahas dari awal atau melanjutkan pembahasan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya

Rapor DPR Periode Lalu Merah, DPR 2019-2024 Diminta Berbenah

8 Oktober 2019

Rapor DPR Periode Lalu Merah, DPR 2019-2024 Diminta Berbenah

Proses legislasi ini seharusnya sinkron antara regulasi dengan apa yang dijanjikan dengan proses politik yang lalu.

Baca Selengkapnya

Lima Tahun, Komisi Koperasi DPR Sama Sama Sekali Tak Hasilkan UU

30 September 2019

Lima Tahun, Komisi Koperasi DPR Sama Sama Sekali Tak Hasilkan UU

Penundaan pengesahan RUU Perkoperasian membuat Komisi Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) tidak mengesahkan satupun UU selama lima tahun ini.

Baca Selengkapnya