PKB Minta Pembagian Kekuasaan Tak Perlu Berbentuk Tap MPR

Reporter

Editor

Selasa, 2 Desember 2003 08:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembagian kekuasaan atau New power sharing tidak perlu dituangkan dalam Tap MPR hasil sidang istimewa atau sidang tahunan. “Itu hanya kontrak politik yang ditulis atau direkomendasikan oleh kelompok elite politik,” kata Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Chotibul Umam Wiranu, kepada pers di DPP PKB Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Sabtu (23/6).

Hal tersebut merupakan salah satu prinsip PKB mengenai konsep pembagian kekuasaan, yang dinilai sebagai proses politik yang terjadi secara alamiah karena ada sesuatu yang tidak terselesaikan pada tataran elite politik. Chotibul menganggap, formalisasi pembagian kekuasaan untuk dituangkan dalam Tap MPR hanya menciptakan problem baru dalam konstitusi. Pada kemudian hari, hal itu dapat digugat oleh siapapun.

PKB juga berpendapatm pembagian kekuasaan harus dilaksanakan dalam konteks pragmatis. Chotibul menjelaskan, dalam konteks pembagian kursi kabinet harus didasarkan pada pertimbangan siapapun yang terlibat dalam Pemilu 1999 dan tidak didasarkan pada proses politik yang sudah berjalan. “Kalau pada Pemilu 1999 sudah berjuang dan cukup berkeringat, orang tersebut patut terlibat dalam pemerintahan. Tapi kalau tidak, ini harus diminimalisir dalam penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya.

Prinsip lain yang dipegang oleh PKB mengenai pembagian kekuasaan adalah penunjukan menteri tetap dilakukan oleh presiden. Meski demikian, presiden dapat mengkonsultasikan penunjukkan menteri tersebut kepada tokoh-tokoh politik lain, seperti Megawati, Amien Rais dan Akbar Tandjung. “Tetapi, entry pointnya tetap pada presiden, apalagi kalau menyangkut menteri perekonomian,” kata Chotibul.

Pada kesempatan itu, Chotibul mengatakan bahwa PKB tetap menginginkan pemilu dipercepat karena situasi yang terjadi sekarang ini tidak memungkinkan untuk menunggu sampai pemilu tahun 2004. Tetapi, sebelum pemilu dilakukan, presiden harus mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu seperti pembekuan parlemen. Setelah itu, presiden baru dapat menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota parlemen yang baru. (Nurakhmayani)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

7 menit lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

9 menit lalu

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN terus mengalami kenaikan. Akibat rencana alih status ke PTNBH atau kampus berbadan hukum.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

16 menit lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

22 menit lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

34 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

49 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

53 menit lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

59 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya