Warga Bengkulu Resah Ratusan Ayam Mati Positif Flu Burung
Reporter
Editor
Senin, 14 Maret 2011 15:21 WIB
penyemprotan desinfektan terhadap kandang unggas milik warga di kawasan Simokerto, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Bengkulu - Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mulai hari ini (14/3) menyemprot pasar-pasar tradisional dengan disinfektan. Hal tersebut dilakukan menyusul banyaknya ayam mati mendadak dalam waktu seminggu terakhir.
Menurut Ketua LDCC Provinsi Bengkulu Emran Kuswadi, penyemprotan lokasi penjualan ayam di pasar tradisional salah satu bentuk antisipasi penularan virus flu burung lebih banyak lagi.
“Selain dari kandang, area pasar juga sangat rawan terhadap penularan. Karena ayam yang ada di pasar berasal dari banyak tempat,” katanya.
Laju keluar masuk ayam dari luar kota saat ini pun terpaksa dihentikan untuk mengantisipasi masuknya ayam dengan virus H2N1 ke Provinsi Bengkulu.
Selain penyemprotan di pasar, LDCC menyemprot dan memusnahkan hewan ternak yang berasal dari lokasi ditemukannya ayam mati mendadak.
Menurut Emran, dalam seminggu terakhir di Kota Bengkulu terdapat 40 ekor ayam mati dengan mendadak karena positif flu burung. Ayam yang mati karena flu burung paling banyak ditemukan di Kota Bengkulu, yaitu 20 ekor lebih dalam dua bulan terakhir.
“Sementara total keseluruhan ayam mati tertular flu burung di Provinsi Bengkulu dalam dua bulan terakhir sebanyak 680 ekor,” tambahnya.
Hingga saat ini hanya Kabupaten Muko-muko, Seluma, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah yang belum melaporkan ayam mati mendadak. Namun hal tersebut bukan berarti keempat kabupaten tersebut bersih dari flu burung. “Karena bisa saja masyarakatnya atau pemilik ternak yang belum melaporkan,” terangnya.
Emran juga mengimbau masyarakat agar tidak melepas bebas hewan ternaknya terutama ayam. Selain itu, selalu menjaga kebersihan kadang dan diri sendiri setelah bersentuhan langsung dengan hewan ternak.
Sementara, banyaknya hewan ternak yang mati mendadak akhir-akhir ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Kota Bengkulu. Malah Gali, salah seorang Warga Kandang Limun, terpaksa menjual semua hewan ternaknya karena takut tertular. “Dari pada nanti mati dan menular ke keluarga saya lebih baik saya jual,” katanya.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
6 hari lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.