Bruce baru saja mengikuti lomba bertajuk Gunungan Charity Boat Race yang mengambil rute dari Jembatan Mojo di Kelurahan Semanggi hingga Jembatan Jurug di Kelurahan Pucangsawit. Menurutnya, perlombaan yang dia jalani benar-benar melelahkan. “Lomba ini sebenarnya bukan untuk orang seusia saya. Saya kelelahan,” ucapnya tentang lomba yang memperebutkan hadiah total Rp 8 juta itu.
Apalagi dia mengaku belum pernah sekalipun menjajal mendayung perahu, baik di sungai apalagi di laut. “Tanpa persiapan, begitu tiba langsung ikut lomba,” lanjutnya. Namun dia bersyukur bisa finish, walaupun berada di urutan paling buncit dari 5 tim yang turut berlomba.
Bruce dan peserta lainnya, kebanyakan orang asing, ikut lomba untuk tujuan mulia. Sebab lomba itu untuk mengumpulkan uang operasional bagi panti asuhan yang dikelola Yayasan Gunungan. Ketua Yayasan Gunungan, Stephen Smith, mengaku punya ide menggelar lomba amal karena yayasan punya 7 perahu kayu yang jarang terpakai.
“Perahu itu kami sewakan kepada peserta,” ucapnya. Satu perahu-berisi dua orang, disewakan Rp 250 ribu, sedangkan biaya pendaftaran Rp 100 ribu per tim. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu perahu kano putra, perahu kano putra-putri, dan perahu karet.
Selain untuk amal, Stephen, warga Inggris yang sudah 14 tahun tinggal di Indonesia mengatakan lomba digelar agar masyarakat peduli kepada Bengawan Solo. “Selama ini Bengawan Solo hanya digunakan untuk tempat membuang sampah, sehingga jadi kotor dan tidak ada yang peduli,” terangnya.
Tujuan lainnya, mendorong pemanfaatan Bengawan Solo untuk wisata. “Sungai yang airnya begitu melimpah, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” tambahnya.
Kepala asrama Panti Asuhan Gunungan, Sri Mulyono, mengatakan ada 23 anak yang ditampung. Mereka berusia antara 6-18 tahun dan berasal dari berbagai daerah seperti Purwodadi, Sragen, Boyolali, dan Solo.“Ada yang yatim, piatu, yatim piatu, dan tidak mampu secara ekonomi,” ujarnya.
Panti asuhan berdiri sejak 2007, sedangkan yayasan setahun sebelumnya. Keduanya berharap ajang di atas tidak sekadar bermakna lomba untuk amal dan pengenalan Bengawan Solo, tapi juga mengetuk hati masyarakat untuk turut peduli kepada anak-anak yang hidupnya kurang beruntung.
UKKY PRIMARTANTYO