Flu Burung Diduga Serang Sidoarjo, Seratusan Unggas Mati
Selasa, 22 Februari 2011 15:53 WIB
"Flu burung menyerang sejak sebulan lalu," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, Bambang Erwanto, Selasa (22/2). Ayam dan unggas tersebut milik 66 kepala keluarga. Kini, seluruh ayam yang mati dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur secara massal.
Virus flu burung, katanya, merebak lantaran warga kurang menjaga kebersihan kandang. Sehingga, mudah menularkan virus dan penyakit berbahaya. Untuk itu, ia meminta warga membersihkan kandang secara rutin serta menyemprot kandang disinfektan untuk membunuh virus maupun bakteri lainnya. Selain itu, para peternak juga diminta memberikan vaksinasi terhadap unggas peliharaannya.
Petugas juga telah memberikan penyuluhan agar para peternak membersihkan kandang, disinfektan, dan vaksinasi diberikan secara rutin. Selain itu, peternak juga harus waspada terhadap gejala ayam yang terjangkit virus flu burung. "Unggas yang terinfeksi segera dimusnahkan agar tak menular," ujarnya.
Dinas Peternakan juga memantau sejumlah daerah yang sebelumnya pernah terinfeksi virus flu burung. Sebab, sebelumnya warga justru membuang bangkai unggas yang terinfeksi flu burung ke sungai. Warga juga dimintai menghindari kontak langsung dengan unggas agar tak tertular virus mematikan ini. Namun, sejauh ini tak ada pemilik unggas yang terinfeksi penyakit flu burung.
Warga Durung Bedug, Suyanto, berharap agar pemerintah juga memberikan kompensasi atas unggas yang mati terserang penyakit flu burung. Sebab, warga merugi hewan ternak mati tanpa ganti rugi yang berarti. "Ayam kami mati, jelas rugi," ujarnya.
EKO WIDIANTO