Pengunjuk rasa mulai melakukan long march dari depan Universitas Nusa Cendana (Undana) lama jalan Soeharto, Kota Kupang. Rencananya mereka bakal menggelar aksinya di depan kantor Gubernur dan DPRD NTT. Namun rencana itu batal karena mereka dihadang ratusan polisi di depan Kantor Polda NTT.
Di depan Polda, para pengunjuk rasa dihalau masuk Polda. Namun pengunjuk rasa menolak. Mereka memilih duduk di tengah jalan. Polis pun menghalau para pengunjuk rasa secara paksa. Bentrokan pengunjuk rasa dan polisi pun tak terhindarkan.
Sejumlah kendaraan roda dua yang terparkir di tepi jalan rusak diinjak-injak pengunjuk rasa yang berupaya menyelamatkan diri. Bentrokan yang terjadi sekitar setengah jam terhenti ketika pengunjuk rasa dipaksa masuk ke markas PMKRI.
Polisi mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator. Sedikit puluhan mahasiswa mengalami luka-luka dalam bentrok itu.
Menurut Koordinator aksi, Are de Peskim , banyak pengunjuk rasa yang menghilang setelah aksi bentrokan tersebut. Namun, ia belum dapat pastikan berapa jumlahnya. "Kita masih menginventarisir korban bentrokan tadi. Kita juga belum tahu berapa banyak yang diamankan polisi," katanya.
Dalam pernyataannya, selain menolak kedatangan Presiden Yudhoyono, mereka juga menolak investasi asing, dan menolak eksplorasi hasil tambang di bawah kontrol modal asing.
YOHANES SEO