Demo Tolak Kedatangan Presiden di NTT Rusuh  

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2011 11:38 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono. AP/Gurinder Osan
TEMPO Interaktif, Kupang - Unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat Imperialis- Neoliberal (Frain) NTT menolak kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kupang, Selasa (8/2) Nusa Tenggara Timur rusuh. Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara Polda NTT.

Pengunjuk rasa mulai melakukan long march dari depan Universitas Nusa Cendana (Undana) lama jalan Soeharto, Kota Kupang. Rencananya mereka bakal menggelar aksinya di depan kantor Gubernur dan DPRD NTT. Namun rencana itu batal karena mereka dihadang ratusan polisi di depan Kantor Polda NTT.

Di depan Polda, para pengunjuk rasa dihalau masuk Polda. Namun pengunjuk rasa menolak. Mereka memilih duduk di tengah jalan. Polis pun menghalau para pengunjuk rasa secara paksa. Bentrokan pengunjuk rasa dan polisi pun tak terhindarkan.

Sejumlah kendaraan roda dua yang terparkir di tepi jalan rusak diinjak-injak pengunjuk rasa yang berupaya menyelamatkan diri. Bentrokan yang terjadi sekitar setengah jam terhenti ketika pengunjuk rasa dipaksa masuk ke markas PMKRI.

Polisi mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator. Sedikit puluhan mahasiswa mengalami luka-luka dalam bentrok itu.

Menurut Koordinator aksi, Are de Peskim , banyak pengunjuk rasa yang menghilang setelah aksi bentrokan tersebut. Namun, ia belum dapat pastikan berapa jumlahnya. "Kita masih menginventarisir korban bentrokan tadi. Kita juga belum tahu berapa banyak yang diamankan polisi," katanya.

Dalam pernyataannya, selain menolak kedatangan Presiden Yudhoyono, mereka juga menolak investasi asing, dan menolak eksplorasi hasil tambang di bawah kontrol modal asing.

YOHANES SEO

Berita terkait

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

28 November 2021

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.

Baca Selengkapnya

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

7 Juni 2019

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

20 Oktober 2017

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

Aliansi mahasiswa tetap demonstrasi meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas, yakni hingga pukul 18.00.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

18 September 2017

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.

Baca Selengkapnya

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

18 September 2017

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

4 Agustus 2017

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

21 September 2016

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.

Baca Selengkapnya

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

29 Agustus 2016

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.

Baca Selengkapnya

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

21 April 2016

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.

Baca Selengkapnya

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

9 Oktober 2014

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.

Baca Selengkapnya