Menurut Zainal, layanan itu untuk mendorong kinerja kredit Bank Sulselbar yang ditargetkan meningkat 20 persen pada 2011. Sepanjang 2010, dia melanjujtkan, Bank Sulselbar telah mengucurkan kredit sebesar Rp 4,3 triliun. Adapun target pencapaian pada 2011 sebesar Rp 5 triliun. Kredit tersebut terserap di sektor konsumtif sebesar 61 persen dan 39 persen di sektor produktif.
Pasar kredit di sektor mikro, kata Zainal, masih sangat menjanjikan terutama bidang perdagangan dan pertanian. ”Masih banyak usaha mikro yang membutuhkan fasilitas KUR. Pasarnya masih terbuka luas,” ujarnya. Selain itu, kata Zainal, risiko kredit cukup kecil. ”Umumnya kredit mikro yang disalurkan perbankan berisiko kecil dengan tingkat kredit seret di bawah dua persen,” katanya.
Bank Sulselbar sebelumnya sudah mempunya layanan kredit untuk sektor usaha mikro. Yakni, Pundi Usaha Rakyat. Namun, langkah untuk membuka layanan KUR untuk kembali membantu program pemerintah mendorong sektor usaha mikro agar berkembang pesat.
Dia menjelaskan layanan KUR nantinya akan mengikuti aturan pemerintah. Misalnya, plafon kredit maksimal Rp 20 juta dengan suku bunga 14-16 persen. Persyaratannya pun cukup mudah hanya kartu identitas calon debitur, usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan, serta keterangan usaha dari kantor kelurahan setempat. "Persyaratannya sama dengan perbankan lain yang menyalurkan KUR," katanya.
Bank Sulselbar, Zainal mengatakan telah siap mengoptimalkan layanan tersebut karena didukung oleh jaringan kantor yang luas. "Setiap kabupaten/kota di Sulawesi Selatan ,kami punya kantor cabang dan kantor kas,"kata dia. Data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan jumlah usaha mikro dan kecil di Sulawesi Selatan hingga akhir 2010 mencapai 873 ribu usaha.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah AM Yamin mengatakan pengusaha di sektor mikro sangat berharap memperoleh fasilitas KUR dari perbankan. "Semakin banyak bank yang menyalurkan KUR, semakin membantu pengembangan usaha mikro," katanya.
Wakil Pemimpin BRI Wilayah Indonesia Timur Fankar Umran mengatakan, pasar kredit mikro terus tumbuh setiap tahun. Periode 2010, BRI telah menyalurkan KUR di wilayah Indonesia Timur sebesar Rp 1,9 triliun. 40 persen atau berkisar Rp 800 miliar terserap di Sulawesi Selatan. Penyaluran di Sulawesi Selatan itu, kata Fankar, tumbuh sekitar 20 persen dari periode 2009 yang hanya sebesar Rp 680 miliar.
INDRA OY