Dua Raja Surakarta, Dua Hari Raya

Reporter

Editor

Senin, 6 Desember 2010 13:04 WIB

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Surakarta - Adanya dua versi raja di Keraton Kasunanan Surakarta ternyata juga berdampak pada adanya dua hari raya Tahun Baru Jawa. Keraton yang dipimpin Paku Buwana XIII Hangabehi menentukan Tahun Baru Jawa atau yang dikenal dengan nama 1 Syura jatuh pada 8 Desember. Sedangkan versi Paku Buwana XIII Tedjowulan menyebutkan jika tahun baru jatuh pada 7 Desember, sama dengan kalender resmi pemerintah.


Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta versi PB XIII Hangabehi, Satriyo Hadinagoro menyebutkan jika Tahun Baru Jawa jatuh pada 8 Desember. “Memang ada perbedaan dengan kalender pemerintah,” kata dia. Menurutnya, dasar penentuan tahun baru itu menggunakan sistem penanggalan yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Satriyo mengatakan, peringatan Malam 1 Syura akan dilakukan pada Selasa (7/12) malam. Prosesi akan dilakukan dengan kirab pusaka milik keraton. Selain pusaka dalam bentuk senjata, mereka juga akan mengkirab hewan piaraan milik keraton berupa kerbau bule.

Meski sama-sama menggunakan penanggalan Sultan Agung, Keraton yang dipimpin oleh Paku Buwana XIII Tedjowulan memiliki perhitungan yang berbeda. Menurut Juru Bicara Paku Buwana XII Tedjowulan, Bambang Pradotonagoro, Tahun Baru Jawa jatuh pada 7 Desember, sama dengan kalender resmi pemerintah. “Kami telah melakukan perhitungan secara cermat,” kata Bambang.

Menurut dia, peringatan Malam 1 Syura di Keraton versi Tedjowulan akan dilakukan secara sederhana. “Kami menggelar acara Hajat Dalem Wilujengan di Sasana Purnama,” kata Bambang. Kegiatan tersebut berupa tumpengan yang dihadiri para kerabat keraton serta abdi dalem.

Menurut Bambang, empat keraton yang merupakan pecahan Mataram Islam memang menggunakan penanggalan ciptaan Sultan Agung. Empat kerajaan tersebut adalah Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Mangkunegaran dan Pakualaman, atau yang biasa disebut Catur Sagotra. “Namun barangkali cara menghitungnya berbeda,” kata Bambang.

Keraton Surakarta sendiri telah mengalami perpecahan sejak enam tahun silam, setelah Paku Buwana XII wafat. Dua orang putra dari Paku Buwana XII mengklaim dirinya sebagai pewaris tahta. Hangabehi menduduki tahta di Keraton Kasunanan Surakarta, sedangkan Tedjowulan menduduki tahta di Keraton Sasana Purnama Badran.

Ahmad Rafiq

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

32 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

54 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya