Patrialis: Law Center Harus Ada di Setiap Provinsi

Reporter

Editor

Sabtu, 9 Oktober 2010 16:06 WIB

Patrialis Akbar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jambi - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengatakan, pembentukan Pusat Pelayanan Hukum (law center) di setiap provinsi diperlukan bagi keefektifan pembentukan peraturan daerah, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selama ini ribuan peraturan daerah terpaksa dibatalkan pemerintah pusat karena syarat penyusunannya tidak terpenuhi.

Menurut Patrialis, 'law center' merupakan wadah yang dibentuk Kementerian Hukum dan HAM di tingkat provinsi yang bertujuan memfasilitasi harmonisasi pembentukan peraturan daerah agar tidak berlawanan dengan peraturan yang lebih tinggi.

"Padahal biaya pembuatan Perda itu mahal. Studi bandingnya saja berapa?" kata Patrialis ketika meresmikan Law Center Provinsi Jambi di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, Sabtu (9/10).

Menurut dia, pemerintah sebenarnya juga tidak ingin membatalkan berbagai peraturan daerah yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi bersama DPRD. Contohnya, ada beberapa peraturan daerah ternyata tumpang tindih dengan peraturan di atasnya, sehingga tidak dapat diterapkan.

Sebelumnya, Patrialis telah meresmikan 11 'law center' di beberapa provinsi di Indonesia. Diantaranya di Banda Aceh, Ternate, Yogyakarta, Banten, Pekanbaru, Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Padang, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur. "Law Center Jambi adalah yang ke-12," ujarnya.

Selain meresmikan 'law center' di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, , Patrialis juga menyempatkan berkunjung ke Kantor Imigrasi Provinsi Jambi dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Jambi.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Tak Sembarang Perkara Pidana Bisa Menggunakan Restorative Justice

1 Oktober 2022

Tak Sembarang Perkara Pidana Bisa Menggunakan Restorative Justice

Walau tergolong produk hukum yang baru di Indonesia, restorative justice telah diterapkan dalam beberapa perkara pidana

Baca Selengkapnya

Inovasi Ini, Bantu Masyarakat Lebih Melek Hukum

11 Oktober 2017

Inovasi Ini, Bantu Masyarakat Lebih Melek Hukum

Lawble, merupakan inovasi pada aplikasi teknologi hukum digital yang bertujuan membantu masyarakat Inonesia lebih paham hukum.

Baca Selengkapnya

Kapolda Iriawan: Kasus Antasari Azhar Sudah Inkrah

15 Februari 2017

Kapolda Iriawan: Kasus Antasari Azhar Sudah Inkrah

Kapolda Metro Iriawan mengatakan sudah beberapa kali mempertanyakan barang bukti berupa telepon genggam, namun hal itu tak bisa ditunjukkan Antasari.

Baca Selengkapnya

Pekan Depan, Draf Kebijakan Hukum Dipaparkan ke Presiden  

5 Oktober 2016

Pekan Depan, Draf Kebijakan Hukum Dipaparkan ke Presiden  

Nantinya, paket kebijakan hukum itu dapat berupa revisi undang-undang, pembentukan badan hukum, atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kalau Terima Revisi PP Remisi, Saya Kembalikan  

22 September 2016

Jokowi: Kalau Terima Revisi PP Remisi, Saya Kembalikan  

"Saya belum tahu detail isinya, tapi sudah saya jawab, kembalikan saja," ujar Presiden sambil tertawa.

Baca Selengkapnya

Tiga Sebab Penegakan Hukum Indonesia Menurun Versi Muladi  

28 Mei 2016

Tiga Sebab Penegakan Hukum Indonesia Menurun Versi Muladi  

Mantan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional Muladi menilai penegakan hukum di Indonesia sangat menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Soal Usia Nikah Perempuan, Hakim Maria Dissenting Opinion  

18 Juni 2015

Soal Usia Nikah Perempuan, Hakim Maria Dissenting Opinion  

Undang-Undang Perkawinan dinilai tak relevan. Memunculkan masalah hukum, kesehatan, dan psikologis.

Baca Selengkapnya

Ini Terobosan Kabupaten Purwakarta: Bentuk Mahkamah Adat  

12 Juni 2015

Ini Terobosan Kabupaten Purwakarta: Bentuk Mahkamah Adat  

Ada lima desa yang tahun ini menerapkan mekanisme restorative justice, atau peradilan yang memulihkan, dengan prinsip dasar mediasi.


Baca Selengkapnya

TNI Masuk Penegak Hukum, Jaksa Agung : Lihat UU Saja

14 Mei 2015

TNI Masuk Penegak Hukum, Jaksa Agung : Lihat UU Saja

Anggota TNI yang masuk ke KPK harus pensiun dari TNI.

Baca Selengkapnya

Efek Putusan MK, KPK Tambah Anggota Biro Hukum  

29 April 2015

Efek Putusan MK, KPK Tambah Anggota Biro Hukum  

Saat ini KPK hanya mempunyai sebelas anggota biro hukum. Jumlah ini dinilai jauh dari ideal.

Baca Selengkapnya