Profesor Harvard Kritik Kebijakan BLT SBY  

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2010 17:40 WIB

Warga menunjukkan uang dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kantor Pos Blora, Jakarta, Rabu (18/3). TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kebijakan pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat tak mampu mendapat kritik secara tak langsung dari Dekan Universitas Harvard Kennedy School Profesor David T. Ellwood. Menurutnya pemberian uang tunai tak akan menjawab permasalahan kemiskinan.

"Saya pernah bekerja dengan Presiden Clinton. Jika anda miskin kita akan tulis cek atau makanan. Semakin miskin anda semakin besar (bagian) anda. Itu membantu, tapi tidak menstimulasi pekerjaan dan keterampilan baru," kata Ellwood saat memberikan kuliah di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jajaran menteri di Istana Negara, Rabu (15/09).

Ellwood mengatakan, pengentasan kemiskinan tak bisa dengan memberikan sejumlah uang atau makanan, melainkan dengan membuka sejumlah lapangan kerja baru. "Stragtegi yang bisa keluarkan masyarakat dari kemiskinan tidak dengan memberikan cek," katanya. Pemberian cek atau uang tunai, Ellwood melanjutkan, "Tidak akan menghapus sebab utama kemiskinan."

Selain itu Ellwood juga mengingatkan pengentasan kemiskinan tak cukup hanya dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi semata, tapi juga harus ada jaminan pertumbuhan tersebut merata. Ia melihat banyak yang pertumbuhan ekonominya kuat namun hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok. "Ketika hujan turun, apakah dinikmati semua atau hanya segelintir," katanya.

Ellwood juga menyoroti masalah korupsi. Menurutnya, korupsi tak hanya mengambil semua sumber daya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi tapi sekaligus juga menjadikan perekonomian tak sehat. "Dimana pemerintah tidak memiliki kredibilitas lagi," katanya.

Kuliah Profesor Ellwood di Istana Presiden merupakan bagian dari acara Presidential Lecture yang mengambil tema "Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People".

Dwi Riyanto Agustiar

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

8 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

14 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

35 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

40 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

5 Maret 2024

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

5 Maret 2024

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya