Banjir Masih Genangi Baleendah, Warga Bertahan di Pengungsian
Senin, 13 September 2010 17:34 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung - Hujan yang terus-menerus mengguyur Bandung dan sekitarnya mengakibatkan banjir di Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hingga saat ini belum juga surut.
Akibatnya, 97 jiwa, warga RW 20, Kampung Cieunteng, Kecamatan Balendah, masih bertahan di posko pengungsian. “Banjir masih belum juga surut, warga masih bertahan di posko pengungsian, tercatat ada 97 jiwa, bertambah dua orang dari hari sebelumnya,” kata koordinator posko pengungsian korban banjir kantor Dewan Pengurus Cabang PDIP Kabupaten Bandung, Agus Abidin, saat ditemui di posko, Senin (13/9)
Salah seorang pengungsi, Kasmi, 38 tahun, warga RT 01/20, Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, mengaku sangat sedih banjir belum juga surut. Rumah Kasmi terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter. Dia hanya membawa tiga potong baju dan selimut yang bisa diselamatkan ke tempat pengungsian.
“Rumah saya terendam kira-kira 1,5 meter karena pas saya kontrol kemarin, ketinggian mencapai dagu. Saya hanya bawa tiga potong baju dan selimut karena semuanya habis terendam,” kata ibu dari tiga anak ini.
Kasmi berharap hujan cepat berhenti dan pemerintah segera mencarikan solusi. “Saya tidak akan pulang ke rumah jika musim hujan belum benar-benar selesai, takut tiba-tiba banjir lagi. Selain itu juga pemerintah diharapkan segera mencarikan solusi untuk menangani banjir ini,” katanya.
Hingga saat ini bantuan untuk para pengungsi sudah mulai datang. Dari pihak kecamatan memberikan satu paket bantuan untuk setiap pengungsi berupa mie instan 10 bungkus, peralatan mandi dan uang untuk membeli lauknya. Selain itu, bantuan dari donatur pun sudah ada berupa mie instan 20 dus, air mineral 10 dus, biskuit 1 dus dan susu sacet 1 dus. “Bantuan sudah ada, baik dari kecamatan maupun perorangan, bisa untuk tiga hari,” kata Agus.
Berdasarkan data di kantor Kecamatan Baleendah hingga Senin (13/9), banjir melanda dua wilayah di Baleendah, yaitu Kelurahan Andir dan Kampung Cieunteng Baleendah. Di Andir ketinggian air mencapai 50 sentimeter, sedangkan di Kampung Cieunteng ketinggian air hingga 1,5 meter. Tercatat ada 480 KK atau 1.440 jiwa dari tiga RW, yaitu RW 9, RW 20 dan RW 28, yang terendam banjir di Kampung Cieunteng Baleendah dan 220 KK atau 600 jiwa yang menjadi korban banjir di Kelurahaan Andir.
Camat Baleendah, Usman Sayogi, mengatakan banjir yang melanda Kampung Cieunteng merupakan banjir yang bersifat permanen. ”Di Cieunteng banjirnya bersifat permanen, karena sangat lama surutnya. Berbeda dengan di Andir yang bersifat temporer,” kata Usman di kantornya.
Hingga saat ini, Usman mengatakan, bantuan sudah mulai datang. “Tadi malam sudah diberikan bantuan, dan barusan bantuan sudah kembali datang dari Kabupaten Bandung. Diperkirakan cukup untuk tiga hari ke depan,” katanya.
Berdasarkan pantauan, hujan masih terus mengguyur Baleendah dan sekitarnya. Terlihat air masih menggenang di Kampung Cieunteng. Sebagian warga yang mempunyai rumah dua lantai memilih untuk bertahan di rumahnya. “Air masih belum juga surut. Kemungkinan banjir akan lama karena hujan terus turun,” kata Dacep, 39 tahun, warga RT 02/20, saat ditemui dilokasi banjir.
ANGGA SUKMA WIJAYA