Korban Banjir Baleendah Minta Bantuan Makanan dan Air Bersih

Reporter

Editor

Minggu, 12 September 2010 18:03 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung – Sekitar 95 warga RW 20, Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang mengungsi di kantor Dewan Pengurus Cabang PDIP Kabupaten Bandung akibat banjir yang kembali menggenangi rumah mereka pada Selasa (7/9) malam, membutuhkan bantuan makanan dan air bersih

“Data pengungsi masih sementara, karena cuaca terus menerus hujan, kemungkinan akan bertambah, para pengungsi disini membutuhkan makanan dan air bersih, tadi ada yang menyumbang untuk makan pagi, tapi itu juga cuman sekali, kami mengharapkan pemerintah setempat secepatnya menyalurkan bantuannya ke posko,” kata Koordinator Posko pengungsian korban banjir DPC PDIP Kabupaten Bandung, Agus Abidin, saat ditemui Tempo di posko pengungsian, Ahad (12/9).

Agus mengatakan, selain makanan dan minuman, para pengungsi juga membutuhkan selimut, alas tidur dan obat-obatan. Di posko pengungsian DPC PDIP sendiri, selain orang dewasa yang mengungsi, tercatat ada 12 orang balita.

"Di sini juga terdapat 12 orang balita, mereka membutuhkan biskuit, selain itu alas tidur dan selimut, karena kebanyakan yang mengungsi barang-barangnya sudah terendam air, jadi tidak punya peralatan itu,” katanya.

Seorang pengungsi, Itar 60 tahun, warga RT 02/20 Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, menuturkan barang-barang di rumahnya habis terendam banjir. Rumah yang baru saja diperbaiki akibat banjir pada 2009 lalu itu kembali rusak.

“Saya hanya bawa pakaian yang ada saja, karena habis terendam banjir barang-barang, padahal rumah itu baru saja diperbaiki dari bantuan pemerintah akibat banjir tahun lalu, sekarang sudah terendam lagi,” tuturnya.

Itar berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan makanan dan air bersih serta segera mengkeruk Sungai Citarum agar banjir tidak kembali terjadi. "Ya saya berharap bantuan secepatnya datang, seperti makanan dan air bersih untuk minum, karena air minum harus beli,” katanya.

Selain Itar, hal serupa dikatakan Aisah, 60 tahun, yang juga mengungsi di posko DPC PDIP. “Kami membutuhkan segera bantuan makanan dan air bersih, dan secepatnya agar sungai citarum dikeruk,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Baleendah, Usman Sayogi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satlak Bencana Kabupaten Bandung untuk segera mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan ke posko pengungsian.

“Bantuan tinggal menunggu disalurkan oleh satlak Kabupaten Bandung, kami pastikan akan segera disalurkan,” kata Usman, saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya.

Untuk air bersih, kata Usman, pihak kecamatan malam nanti akan memasang tempat penampungan air bersih di posko. “Untuk air bersih, kami akan segera memasang toren di posko,” katanya.

Dari pantauan di lokasi, banjir masih menggenangi Kampung Cieunteng. Menurut para warga yang masih bertahan di rumahnya, banjir sempat surut pada Sabtu (11/9), namun air kembali naik pada malam harinya.

Banjir paling parah menggenangi rumah warga di RT 02/20. “Di RT 2, ketinggian air mencapai satu meter, karena kondisinya yang berada di gang dengan dataran yang rendah,” kata Dede Subandi, 52 tahun, Ketua RT 02/20 Kampung Cieunteng, Baleendah.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya