Sekitar 50 Persen Sungai di Magelang Rusak dan Tercemar

Reporter

Editor

Minggu, 29 Agustus 2010 16:33 WIB

TEMPO Interaktif, Magelang - Sebanyak 50 persen sungai di Kabupaten Magelang dilaporkan telah rusak dan tercemar. Sikap masyarakat yang tak peduli terhadap keberlangsung ekosistem sungai dianggap menjadi salah satu penyebabnya.

Pernyataan itu disampaikan Forum Peduli Kali Kabupaten Magelang Imam Joko Prasetyo menanggapi kondisi sungai di Magelang. "Itu dari pengamatan langsung kami ke sungai-sungai," kata dia, Minggu (29/8).

Menurut dia, ada sekitar 90 sungai di Magelang, dari sungai besar hingga sungai kecil yang mengalir di lahan persawahan sebagai sungai irigasi. Tingkat kerusakan dan pencemarannya pun bervariasi, dari ringan hingga berat.

Kerusakan sungai itu ditandai dengan kian banyaknya hewan-hewan air yang menjadi ekosistem sungai mulai langka. Semisal lele, mujair, tawas, hingga uceng yang awalnya hidup di sungai tertentu, kini tak ditemukan lagi. "Banyak yang mati," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, banyak tanah di tepian sungai yang longsor sehingga berakibat mempercepat proses pendangkalan sungai. Adapun pencemaran sungai, lebih banyak berasal dari sampah.

Terkait dengan kian langkanya ikan jenis tertentu di sungai, dia menyebutkan hal itu karena kebiasan menangkap ikan yang tak sehat. Semisal menyetrum atau menggunakan racun. Akibatnya, tak hanya ikan dewasa, bibit ikan yang masih kecil pun ikut mati.

Untuk mencegah kerusakan sungai lebih parah, Forum akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memasang papan peringatan di sejumlah sungai. Cara itu diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat agar menjaga kondisi sungai dan ekosistemnya.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan pelepasan bibit ikan baik oleh swadaya masyarakat atau bantuan dari pemerintah pun dinilai dapat mengembalikan keragaman ikan di sungai.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Tri Agung Sucahyono mengatakan ada 94 sungai di Kabupaten Magelang. Menurutnya, kini kian sulit menemui jenis ikan tertentu di sungai. Padahal ikan-ikan itu dulu banyak ditemui di hampir seluruh sungai. "Separuh dari jumlah itu memang rusak," kata dia.

Dia mendukung upaya yang dilakukan masyarakat untuk kelestarian sungai, semisal ide oleh Forum melepas bibit ikan dan memasang rambu peringatan di sungai.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

16 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

34 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya