Putra Daerah Gagal Masuk TNI Karena Hal Tak Penting  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Agustus 2010 08:37 WIB

Tempo/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Balikpapan -Panglima Komando Daerah Militer Mulawarman Mayor Jenderal Tan Aspan mengaku kecewa dengan sistim penerimaan prajurit TNI yang tidak memprioritaskan putra daerah Kalimantan.

Calon perwira, bintara, maupun tamtama asli putra daerah rata-rata gagal disebabkan persoalan yang tidak penting.

“Bekas punya anting di telinganya atau ada sedikit tato di badannya. Persoalan persoalan seperti itu yang mengganjal putra daerah jadi prajurit TNI, bukan sesuatu yang penting. Toh, bukan mukanya aja yang di tato, kan selesai,” ungkapnya di Balikpapan, Kamis (5/8).

Demikian pula saat putra asli Kalimantan mendaftar di Akademi Militer terganjal permasalahan yang sama. Dari empat calon perwira putra asli Kalimantan, kata Tan Aspan tidak satupun diantaranya yang lolos dalam penerimaan calon perwira TNI.
“Minimal satu saja yang lolos, tapi ini seluruhnya gagal,” tuturnya.

Dari seluruh prajurit Kodam Mulawarman, Tan Aspan mengatakan hanya segelintir diantaranya yang berasal dari suku Kalimantan seperti Dayak, Banjar maupun Kutai. Hampir seluruh prajurit Kodam Mulawarman, katanya merupakan pendatang dari luar Kalimantan.

“Dari kantor Kodam Mulawarman sebesar itu, mungkin hanya saya saja yang merupakan asli Kalimantan. Sisanya adalah orang luar semua,” ungkapnya. Tan Aspan mengaku butuh prajurit TNI yang berasal dari asli putra daerah Kalimantan. Keberadaan prajurit asli Kalimantan, menurutnya sangat sesuai dalam pergeseran pasukan yang ditempatkan di kawasan perbatasan.

“Bagaimana saya menempatkan pasukan di perbatasan bila tidak orang asli Kalimantan disana. Bila orang asli Kalimantan tentunya secara suka rela ditempatkan untuk pengamanan di perbatasan,” ujarnya.

Kodam Mulawarman menempatkan 650 personil TNI dalam pengaman kawasan perbatasan Kalimantan – Malaysia di sepanjang pos perbatasan. Pasukan yang bertugas selama setahun ini berasal dari kesatuan Batalyon 611 Samarinda.

SG WIBISONO

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya