TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Beberapa jam sebelum peresmian Kodam Iskandar Muda, pasukan TNI di Aceh mengaku menewaskan Panglima GAM wilayah Aceh Singkil, Kajul, 40, dalam penyergapan di Desa Kuala Keuping, Kecamatan Runding, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (5/2) subuh. Tiga anggota GAM tewas dan satu lolos. Kajul adalah nama samaran, yang tertulis di tubuhnya. Ia berada di bawah komando Panglima GAM Muzakir Manaf atau setingkat Pangdam. Komandan Satgas Penerangan Komando Operasi TNI di Aceh, Mayor Inf. Zaenal Mutaqin, berulangkali menegaskan Kajul tewas. “Kami punya data-data pendukung perihal Kajul, seperti foto, riwayat hidup dan lainnya,” ujar Zaenal kepada Tempo News Room, Rabu (6/2) malam. Satu korban lain bernama Dagur, 28, satu lagi tak diketahui identitasnya. Zaenal mengatakan, aparat mendapat info dari dua warga Kuala Kueping, yang melapor ada empat anggota GAM berpistol di sebuah rumah desa itu. Pukul 22.00 wib, sepuluh prajurit Yonif 516 Kodam V Brawijaya dari Desa Sepadan dikirim untuk menyergap. Kontak senjata terjadi sekitar pukul 04.00 wib. “Setelah disisir ditemukan tiga tewas,” ujar Zaenal. Juru bicara militer GAM Abu Sofyan Daud membantah Panglima GAM Aceh Singkil tewas. Ia mengaku tadi sore sekitar pukul 15.00 wib masih berbicara dengan Kajul lewat telepon satelit. “Tidak benar klaim TNI itu,” ujarnya. (Zainal Bakri)