TEMPO Interaktif, SUBANG - Dunia pendidikan Subang Jawa Barat, akan kehilangan ratusan guru sekolah dasar mulai tahun 2011 hingga 2013, karena usia mereka memasuki masa pensiun. "Ada 888 guru yang akan pensiun pada 2011 hingga 2013," kata Dedi Soepriyadi, Kepala Sub Bagian Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, saat ditemui Tempo, di kantornya, Kamis (3/6). Jumlah tersebut, belum termasuk yang mengajukan pensiun dini dan mengundurkan diri.
Menurut Dedi, pihaknya telah berupaya mengatisipasi terjadinya pensiun massal guru yang dulu diangkat melalui program Intruksi Presiden 1978 hingga 1982 itu, dengan cara mengaukan kuota pengangkatan guru melalui testing otomatis dan umum calon pegawai negeri sipil. "Tapi, kuotanya setiap tahun tak lebih dari 100 orang," kata Dedi.
Kecuali buat menutup kekosongan guru yang pensiun, di daerahnya masih banyak sekolah yang gurunya belum berstatus PNS. "Masih ada sekolah yang guru PNS-nya satu orang saja, lainnya honorer yang diangkat sekolah," tutur Dedi.
Saat ini, jumlah guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Kabupaten Subang ada 6.661 orang. Jumlah tersebut tentu tidak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah sekolah sekolah dasar sebanyak 890 sekolah di mana setiap sekolah sedikitnya membutuhkan tujuh orang guru. Belum lagi ratusan taman kanak-kananknya.
Sedangkan guru SMP tercatat 1.408, SMA 589 orang dan guru SMK sebanyak 209. Untuk menyeimbangkan natara jumlah ruang belajar dengan guru itu, akhirnya diambil jalan tengah dengan cara mengangkat guru honorer yang jumlah semua jenjang TK hingga SMA mencapai 7000 orang.
Dedi mengharapkan, kuota penambahan guru oleh pusat untuk subang sesuai dengan kebutuhan. Dan, agar mengangkat terlebih dahulu para guru yang kini masih berstatus honorer itu.
Pemindahan lokasi dinas guru akan diperketat. Rencananya, penempatan guru tak lagi diatur daerah saja, tapi juga oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.