TEMPO Interaktif, Jakarta:Kiai Noer Iskandar SQ membantah pernyataan Dody Sumadi yang menyebutkan bahwa dirinya sebagai konseptor pertemuan antara Abdurrahman Wahid dengan Hutomo Mandala Putra. “Kalau dia sebut nama saya yah nggak apa-apa. Tapi kalau dibilang saya sebagai konseptornya itu yang tidak benar,“ kata Noer Muhammad kepada Tempo News Room lewat telepon, Senin (4/2) malam. Seperti diketahui, Dody Sumadi, tersangka kasus penipuan dan penggelapan senilai Rp 15 miliar yang dilaporkan Tommy, di Polda Metro Jaya, Senin (4/2) siang mengatakan bahwa konseptor pertemuan antara Tommy Soeharto dengan Abdurrahman Wahid adalah Kiai Noer Iskandar SQ. Dalam pertemuan itu, Tommy mengaku menyepakati dana penyelamatan atas kasus yang dialaminya dengan menyerahkan uang sebesar 15 miliar rupiah. Namun Kiai Noer membenarkan bahwa Dody Sumadi pada 4 Oktober 2000 datang ke tempat kediamannya di Pondok Pesantren Assidiqqiyah, Kedoya, Jakarta. Pada saat itu Dody, yang mengaku sebagai utusan dari Tommy Soeharto, mengatakan bahwa Tommy ingin bertemu dan bersilahturahmi dengan Wahid. “Dia memang datang pada saya dan kebetulan saya memang mau berangkat ke tempat Gus Dur. Saya sampaikan kalau Tommy ingin bersilahturahmi. Masa kayak gitu aja disebut sebagai konseptor,” tanya dia. Kiai Noer mengaku tidak kaget dengan pernyataan Dody Sumadi itu. “Dia dari pengakuan awalnya memang sudah ngomong begitu kok. Dia bilang bahwa Tommy ada persoalan itu, persoalan dialah. Ingat Gus Dur, kemudian dia cari siapa yang deket dengan Gus Dur. Kemudian dia datang ke tempat saya. Dikemaslah itu (kasus Tommy) dengan bahasa silahturahmi itu. Saya sendiri dengan Tommy juga nggak kenal kok, gimana saya bisa merencanakan pertemuan itu. Itu kan Tommy yang butuh,” jelasnya. Pada saat menyampaikan pesan Dody itu, kata Kiai Noer, Wahid menyambut keinginan Tommy tersebut. “Gus Dur bilang monggo kalau mau silahturahmi. Tapi waktunya disesuaikan dengan jadwal Gus Dur,” kata dia. Ia menambahkan, sehari kemudian terjadilah pertemuan antara Wahid dengan Tommy. “Pertemuan pertama tanggal 5 di Hotel Borobudur. Kemudian tanggal 6-nya di Hotel Regent,” tambahnya. (Dicki Subhan)