TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menemukan 17 bayi mengalami gizi buruk. Pertumbuhan bayi yang menderita gizi buruk melambat. Bahkan berat badannya jauh dari berat ideal, lantaran tak menerima asupan gizi seimbang.
"Mereka akan mendapat bantuan makanan tambahan serta pengobatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Tri Ratih Agustina, Selasa (1/6).
Selain itu, berbagai vitamin untuk memilihkan kondisi tubuh si balita juga diperbanyak. Berbagai penyakit yang menyertai balita gizi buruk juga akan mendapat penanganan serius. Di antaranya penyakit diare, infeksi pernafasan atas, tuberkulosis dan bronkitis. Sebagian besar orang tua penderita berasal dari kalangan keluarga miskin. Jika ditangani serius dikhawatirkan akan mengancam nyawa.
Untuk mendeteksi jumlah penderita gizi buruk, diturunkan tim terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, serta Badan Ketahanan Pangan. Mereka memantau kondisi balita di setiap kecamatan seperti Buduran, Waru, Taman, Sidoarjo, Porong, Jabon, dan Sukodono.
Salah satu bayi yang mengalami gizi buruk adalah N. Bayi berusia 17 bulan merupakan warga Perumahan Bumi Mulyo Permai Desa Karang Tanjung Kecamatan Candi. Tak hanya pemerintah calon Bupati pun berebut memberikan perhatian untuk menarik simpati warga Sidoarjo. Pasangan Bambang Prasetyo Widodo dan Khoirul Huda memberikan santunan berupa makanan tambahan, susu dan beras serta uang tunai Rp 3 juta.
"Dinas Kesehatan harus segera mengobati sampai sembuh," kata Khoirul Huda. Menurutnya, kesehatan warga miskin menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Apalagi, ditemukan belasan balita yang menderita gizi buruk. Selain faktor kemiskinan, gizi buruk juga menggambarkan rendahnya asupan gizi keluarga bersangkutan.
EKO WIDIANTO