TEMPO Interaktif,
Jakarta:Wakil Presiden Hamzah Haz membantah bahwa kepergiannya menunaikan ibadah haji dibiayai negara. Silahkan audit kalau memang saya naik haji menggunakan uang negara, kata Wakil Presiden, seperti diungkapkan oleh Achmad Farial, anggota Fraksi PPP di DPR, ketika ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, usai mengantar rombongan Wakil Presiden menuju Arab Saudi, Rabu (5/2). Keberangkatan dengan biaya sendiri ini juga dibenarkan oleh Prijono Tjiptoerijanto, Sekretaris Wakil Presiden, yang ditemui di tempat yang sama. Menurutnya, keluarga Hamzah pasti sanggup membiayai perjalanan itu mengingat anak-anak Wakil Presiden hampir semuanya adalah pengusaha. Karena itulah, Prijono mengaku tidak tahu persis berapa jumlah rombongan. Sebab sebagian besar proses keberangkatan diurus oleh pihak keluarga. Prijono membenarkan bahwa sebagian rombongan memang dibiayai oleh Sekretariat Wakil Presiden, yaitu lima pejabat dari kantor itu seperti ajudan, paspampres, dan dokter pribadi. Sementara petugas lain dibiayai melalui sumber lain, tapi dia tak mau menyebutkan dari mana. Soalnya duit kita memang tidak banyak, kata dia saat ditanya mengapa hanya lima orang yang dibiayai mengingat jumlah petugas dari kantor Wakil Presiden yang dibawa mencapai 10 orang. Mengenai persoalan paspor biru atau paspor dinas yang digunakan dalam rombongan haji ini, Prijono mengaku tidak tahu. Dia juga tidak tahu soal adanya permintaan blanko kosong ke Departemen Agama oleh pihak Sekretariat Wakil Presiden dalam kaitan pengurusan visa. Wah saya nggak tahu itu. Saya baca di Tempo juga begitu. Saya nggak ngerti sama sekali kenapa-kenapanya, kata dia mengelak. Soal paspor biru itu, Farial mengatakan, Wakil Presiden sendiri pada awalnya menginginkan dirinya berangkat dengan paspor cokelat, sebagaimana jemaah haji biasa. Namun keinginan ini tidak disetujui Departemen Agama. Menteri Agama yang menyarankan Hamzah dan keluarga menggunakan paspor biru. Boleh diklarifikasi ke Menteri Agama soal ini, ujar dia. Sebelumnya, lanjut Farial, pemerintah Kerajaan Arab Saudi meminta agar 10 orang dari rombongan Wakil Presiden memakai paspor diplomatik. Ini pun sempat ditolak oleh Hamzah. Termasuk permintaan agar Wakil Presiden disambut sebagai tamu negara. Namun, menurut Farial, kemungkinan penolakan atas undangan ini bisa saja dianulir mengingat Hamzah sulit melepaskan atributnya sebagai wakil kepala negara. Kebenaran soal blanko kosong memang belum terbukti. Namun yang jelas, jumlah anggota rombongan Ketua Umum PPP itu sampai keberangkatannya pukul 12.20 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia GA 820, masih simpang siur. Seorang pejabat Setwapres yang ikut dalam rombongan memperkirakan, rombongan seluruhnya berjumlah sekitar 120 orang yang dibagi atas dua kali penerbangan. Hari ini yang berangkat mencapai 80 orang. Sisanya berangkat besok. Namun Prijono membantah soal ini. Menurutnya, rombongan Wakil Presiden hanya berangkat satu kali dan seluruhnya sekitar 50-60 orang. Mengenai rombongan kedua yang disebut pejabat Setwapres yang tidak mau disebutkan namanya itu, kemungkinan adalah rombongan Amirul Haj, di mana Laode Kamaluddin, Staf Khusus Wakil Presiden, berada di dalamnya. Kisaran jumlah itu juga dibenarkan oleh Achmad Farial. Dia menghitung, keluarga Hamzah yang ikut saja terdiri Hamzah dan Nani Hamzah berserta ibunda sang Wakil Presiden. Ditambah dengan sembilan putra-putri beserta suami/istri, dengan masing-masing pasangan membawa rata-rata dua putra/putri. Di luar keluarga ini, sesuai prosedur tetap pengawalan Wakil Presiden, disertakan pula empat anggota pengawal, dua dokter pribadi, dan empat orang ajudan. Sementara dari Setwapres sendiri ikut serta pejabat kehumasan, pejabat biro perjalanan, dan biro protokol serta dua orang pejabat yang bertindak sebagai tim advance yang telah berangkat Selasa (4/2) lalu. Yang menarik, dalam pesawat yang sama, ternyata ikut serta anggota DPR A.M. Fatwa dari Fraksi Reformasi, Soetardjo Soerjogoeritno dari Fraksi PDI Perjuangan, dan Abdullah Zainie dari Fraksi Partai Golkar. Namun keikutsertaan mereka ini disebutkan oleh Farial hanya karena kebetulan menggunakan perusahaan penyelenggara ONH Plus yang sama, yaitu Menan Express. Pesawat dan jadual keberangkatannya juga sama. Mereka itu tidak ikut rombongan, kebetulan satu pesawat. Kebetulan pesawatnya kan kapasitasnya 400 orang, sementara Pak Hamzah cuma 50-an orang. Jadi bukan berarti mereka yang satu pesawat itu rombongan Pak Wapres, kata dia. Ketiga anggota DPR ini, lanjut Farial, juga berangkat menggunakan paspor biru. Jadi lihat, jangan dipermasalahkan soal paspor biru, karena kawan-kawan saya di DPR juga menggunakan paspor biru, kata dia seraya mengatakan bahwa dirinya, yang akan berangkat haji Kamis (5/2) juga akan menggunakan paspor biru. Dia memperlihatkan bukti dengan memperlihatkan tiga paspor biru atas nama dirinya, istri, dan satu anaknya.
(Deddy Sinaga-Tempo News Room)