Bupati Sutrisno Diminta Tak Campuri Pemerintahan Istrinya

Reporter

Editor

Senin, 17 Mei 2010 12:43 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya – Kemenangan istri Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dalam pemilihan kepala daerah periode 2010 – 2015 menimbulkan kekhawatiran kalangan aktivis setempat. Mereka berharap Haryanti memiliki independensi dalam memerintah dan tidak dikooptasi oleh suaminya.


Wakil Direktur Al Haraka, Munasir Huda, mengatakan kekhawatiran ini muncul melihat sosok Haryanti yang tidak bisa dilepaskan dari figur Bupati Sutrisno. Selama ini Haryanti bahkan tidak pernah membuat gebrakan sendiri terkait keududukannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK maupun istri Bupati. “Sikap itu membawa dampak pada kemandirian pemerintahan lima tahun mendatang,” kata Huda kepada Tempo, Senin (17/5).

Kondisi tersebut, menurut Huda juga diperburuk dengan jabatan Bupati Sutrisno sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Kediri, yang notabene partai terbesar dalam perolehan kursi wakil rakyat. “Bisa jadi tidak ada anggota parlemen yang vokal selama Haryanti menjabat,” katanya.

Karena itu, Huda menegaskan, LSM yang dipimpinnya akan tetap menjadi kekuatan oposisi untuk mengawal pemerintahan Haryanti ke depan. Apalagi hingga saat ini masih banyak persoalan kerakyatan yang belum tuntas selama dua periode kepemimpinan Bupati Sutrisno. Dia dianggap terlalu menonjolkan pembangunan fisik dibandingkan ekonomi kerakyatan.

Pernyataan senada disampaikan pengurus Serikat Rakyat Kediri Berdaulat (SRKB) Muhammad Zaini. Merujuk hasil rapat akbar anggota SRKB beberapa hari lalu, mereka menuntut Haryanti menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah suaminya. Diantaranya adalah kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Di bidang kesehatan, SRKB menuntut adanya penyelesaian krisis air bersih, jaminan kesehatan masyarakat tanpa diskriminasi, serta peningkatan anggaran kesehatan yang masih 15 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kediri 2010.

Bidang pendidikan mereka menuntut pendidikan murah, peningkatan gaji guru non PNS, serta peningkatan anggaran pendidikan yang saat ini masih di bawah 20 persen dari APBD. Danana pendidikan, jauh di bawah anggaran pendirian monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Sedang di bidang ekonomi, SRKB menuntut agar pengusaha kecil diberi kemudahan akses modal, dan jaminan tempat dan keamanan. “Selama ini mereka kerap berseteru dengan Satuan Polisi Pamong Praja.” kata Zaini.


HARI TRI WASONO



Advertising
Advertising

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya