Emil Salim: Banjir di Jakarta Akibat Lemahnya Penegakkan Hukum

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 10:21 WIB

TEMPO Interaktif, New York:Terjadinya banjir besar yang melanda Jakarta sekarang ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Masyarakat tak bisa menyalahkan pemerintah begitu saja. Faktor-faktor seperti pemanasan bumi, tekanan penduduk ikut memberikan kontribusi atas terjadinya bencana alam tersebut. Hal ini diungkapkan bekas Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim kepada Tempo News Room dan Antara di New York, Senin (4/2). Di sisi lain, Emil melihat pemerintah tak serius dalam upaya penegakkan hukum (law enforcement). Menurut Emil, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, pernah membuat tat ruang untuk wilayah Bogor, Puncak dan Cianjur (Bopunjur). "Tata ruang itu sudah disahkan oleh pemerintah daerah. Tapi, pelaksanannya tidak sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya. Kendati begitu, Emil tidak menyebut secara khusus apa penghambat pelaksanaan tata ruang Bopunjur itu. Masalah pelaksaaan tata ruang ini tidak gampang karena berkaitan dengan koordinasi antardepartemen dan hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Yang jelas sebagai menteri negara waktu itu, ia mengaku frustasi dengan masalah penegakan hukum ini. "Terus terang ini membuat saya frustasi. Ibarat seperti pemain tinju di ring, saya tidak boleh memukul lawan tanding saya," ujarnya bermetafora tentang ketidakberdayaan menteri lingkungan hidup untuk melaksanaan undang-undang lantaran statusnya yang hanya sebagai menteri negara. Menyinggung soal tekanan penduduk, ia mengatakan bahwa Jakarta sudah menjadi kota yang kelebihan penduduk. Kota ini tidak lagi mampu menampung tekanan demografis yang meningkat terus. Akibat nyata dari tekanan penduduk ini adalah munculnya fenomena pemukiman kumuh di bantaran sungai Ciliwung. "Sekali ini juga terkait dengan pelaksanaan hukum. Sebab, sebenarnya sudah ada Keppres (Keputusan Presiden –Red) yang melarang pemukiman di bantaran sungai. Tapi, untuk melaksanankan Keppres ini kan enggak mudah," tandasnya. Mengingat sebab-sebab banjir yang komplek seperti itu, kata Emil, bukan saatnya untuk saling menyalahkan satu sama lain. Banjir besar di Jakarta ini seharusnya dipakai sebagai fakta untuk merumuskan pemecahan di masa yang akan datang. "Penegakkan hukum perlu mendapat perhatian utama. Yang tak kalah pentingnya adalah menjadikan faktor lingkungan hidup sebagai faktor utama dalam pembangunan. Sampai saat ini, lingkungan hidup masih ditempatkan dalam posisi marjinal dalam perencanaan pembangunan," katanya. Emil berada di New York untuk memimpin sidang Panitia Persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Johanessburg tentang Pembangunan Berkelanjutan di Markas Besar PBB. Seperti diketahui, Emil ditunjuk sebagai ketua panitia persiapan KTT yang akan berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 26 Agustus - 4 September 2002. (Supriyono)

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

12 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

47 menit lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

1 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya