Pemerintah NTT Bantu Rp 50 Juta Atasi Krisis Pangan di Sumba

Reporter

Editor

Rabu, 14 April 2010 10:14 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang -Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta untuk mengatasi bencana kelaparan yang melanda kabupaten Sumba Timur.

"Sementara proses bantuan dana Rp 50 juta untuk mengatasi rawan pangan di Sumba Timur," kata Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan NTT, Nico Nuhan di Kupang, Rabu (14/4).

Menurut dia, bantuan dana rawan pangan ini diberikan untuk semua Kabupaten/Kota di NTT, namun Sumba Timur merupakan daerah rawan pangan terparah, sehingga daerah itu diprioritaskan.

Sumba Timur sejak akhir Januari 2010 mengalami kekeringan, sehingga petani gagal tanam dan panen yang berakibat krisis pangan. Berdasarkan data Bimas Ketahanan Pangan setempat, lahan yang mengalami gagal tanam dan panen seluas 18.559 hektare yang dimilik oleh 31.002 kepala keluarga yang terdapat di 156 desa di daerah itu.

Dia mengakui dana yang diberikan untuk membantu krisis pangan di Sumba Timur memang kecil, namun langkah intervensi itu yang bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi. "Jumlah memang kecil, tapi itu lah yang kita bisa bantu," katanya.

Menyangkut permintaan bantuan tanggap darurat dari pemerintah Sumba Timur, katanya, pemerintah provinsi masih menunggu hasil identifikasi dari tim krisis pangan di lapangan.

Hasil tim tersebut akan dirampung dalam rapat koordinasi (Rakor) Badan Bimas Ketahanan Pangan se-NTT di Kupang yang rencananya digelar, Kamis (15/4), selanjutnya hasil tersebut akan disampaikan oleh Gubernur ke Presiden. "Gubernur akan membawa hasil identifikasi itu dan melaporkan ke Presiden," katanya.

Dia menambahkan, permintaan bantuan beras sebanyak 700 ton dan mesin pompa air sebanyak 100 unit ke pemerintah provinsi belum bisa dilayani, karena stok beras mikik pemerintah hanya tersisa 200 ton diperuntukan bagi 21 kabupaten/kota. "Jika dibagi rata, maka setiap kabupaten hanya mendapat sebanyak 10 ton," katanya.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah provinsi harus meminta bantuan beras ke kementrian sosial untuk memenuhi permintaan bantuan dari Sumba Timur. "Kita harus minta lagi ke pusat, karena stok yang ada tidak mencukupi," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

15 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

22 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

26 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

27 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

30 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

32 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

38 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

39 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya