Laut Sidoarjo Tercemar Limbah Beracun

Reporter

Editor

Senin, 29 Maret 2010 17:37 WIB

TEMPO Interaktif @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->, Sidoarjo - Perairan laut Waru dan Sedati Kabupaten Sidoarjo tercemar limbah beracun jenis krom (cr). Temuan ini disampaikan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo setelah menguji air laut dan biota laut di laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.

"Kandungan krom dan fenol sangat tinggi, melebihi ambang batas," kata Heksa Widagdo, kasi pemulihan lingkungan BLH Sidoarjo, hari ini. Krom dan fenol sangat berbahaya dan membunuh ekosistem laut. Serta berbahaya bagi manusia, karena dapat menimbulkan penyakit, seperti kanker, saluran pernafasan akut, dan infeksi kulit.

Penelitian ini dilakukan setelah dua pekan lalu ribuan ikan di kawasan laut Waru dan Sedati mati mendadak. Para nelayan mencurigai, ikan mati karena keracunan limbah beracun dan berbahaya dari industri perkapalan di Sidoarjo dan Surabaya.

Heksa memperkirakan limbah tersebut berasal dari limbah domestik, kawasan industri rungkut, dan perkapalan. “Namun yang paling dicurigai dari industri perkapalan,” katanya. Daerah yang tercemar merupakan daerah padat lalu lintas perkapalan, yakni di Selat Madura (Surabaya, Sidoarjo, Madura).

Sejak Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan ditetapkan, pelaku takut membuang limbah kapal di laut. Karena hukumannya denda di atas Rp 1 miliar. "Karena itu pelaku membuang limbah kapal di tengah laut," ujar Heksa yang akan melaporkan temuan tersebut kepada bupati Sidoarjo.

Advertising
Advertising

Badan Lingkungan Hidup Sidoarjo meminta para nelayan melaporkan jika menemukan kapal yang membuang limbah di tengah laut. Nelayan, diminta mencatat nomor lambung dan jenis kapal mencurigakan tersebut.

Nelayan Sidoarjo di pesisir Sedati dan Waru kini sudah mulai melaut kembali. Sebelumnya, ikan hasil tangkapan mereka merosot akibat air laut tercemar limbah beracun. "Nelayan mulai tenang, tak ditemukan lagi ikan mati," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sidoarjo, Muhammad Alimin Tauba.


EKO WIDIANTO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya