Debit Air Waduk Jatiluhur Mulai Turun

Reporter

Editor

Minggu, 28 Maret 2010 15:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Tinggi muka air waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (28/3), terus mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Posisinya. Berada di level 108,03 meter di bawah permukaan laut,” kata juru bicara Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, Atik Wahidi saat dihubungi Tempo, Ahad siang (28/3).

Padahal, pada Sabtu (27/3), posisinya masih berada di level 108,23 meter di bawah permukaan laut. “Alhamdulillah, penurunan cukup siugnifikan,” kata Atik. “Berarti dari Sabtu ke Ahad, ada penurunan sekitar 20 sentimeter.”

Padahal, kata Atik melanjutkan, pada hari-hari sebelumnya, penurunan debit air di waduk serbaguna yang berfungsi buat kepentingan pertanian, pariwisata, dan industri dan budidaya ikan jaring terapung itu, hanya mengalami penurunan sekitar tiga hingga empat sentimeter saja.

Penurunan debit yang cukup cepat itu, menurut Atik, kecuali dipicu oleh terus berkurangnya curah hujan dari wilayah Jawa Barat bagian selatan dan Purwakarta sekitarnya yang masuk ke bagian hulku Citarum dan kemudian masuk ke waduk, juga semakin lancarnya arus air di hilir Citarum yang menjadi saluran pembuangan air dari waduk.

“Jika kondisinya terus seperti ini ---curah hujan menurun dan lancarnya bagian pembuangan di hilir Citarum--- maka penyusutan debit air waduk akan lebih cepat,” tutur Atik.

Namun, meski begitu, untuk mencapai titik normal penyusutan sampai 107 meter di bawah permukaan laut, masih diperlukan yang cukup panjang. “Mungkin sekitar satu bulanan,” kata Atik.

Saat ini, kondisi air waduk yang dioperasikan pada 26 Agustus 1967 dan konstruksi tanggul bendungannya diprediksi masih kokoh sampai 300 tahun ke depan itu, masih terus melimpas di menara morning glory.

Kondisi abnormal debit air di waduk yang diberi nama waduk Ir.H Djuanda tersebut, sempat mengegerkan warga yang tinggal di sekitar waduk khusunya di Desa Cikaobandung, Kabupaten Purwakarta dan warga seluruh wilayah daerah aliran sungai Citarum yang berada di Kabupaten Karawang. Pasalnya, waduk diisukan akan segera jebol.

Jika waduk tersebut jebol, bisa berakibat sangat fatal. Volume air tampungannya yang mencapai 3,5 miliar meter kubik dipastikan bias mengkaramkan daerah yang berada di hilir sungai Citarum.

Terutama wilayah sebagian Purwakarta, Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Jakarta. Kedahsyaratannya bisa melebihi peristiwa tsunami di bumi Nangroe Aceh Darussalam.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Tanggul Jebol dan Banjir Bandang Demak, Jokowi Instruksikan Ini ke Menteri PUPR

43 hari lalu

Tanggul Jebol dan Banjir Bandang Demak, Jokowi Instruksikan Ini ke Menteri PUPR

Jokowi menargetkan penutupan tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, rampung hari ini.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Targetkan Perbaikan Tanggul Sungai di Demak: Beres dalam Tiga Hari

13 Februari 2024

Menteri PUPR Targetkan Perbaikan Tanggul Sungai di Demak: Beres dalam Tiga Hari

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memerintahkan perbaikan darurat tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dikebut tiga hari.

Baca Selengkapnya

Tanggul Sungai Cipelang Jebol, Ratusan Rumah di Sumedang Utara Terendam

12 Februari 2024

Tanggul Sungai Cipelang Jebol, Ratusan Rumah di Sumedang Utara Terendam

Jebolnya tanggul Sungai Cipelang Sumedang menyebabkan 220 rumah terendam.

Baca Selengkapnya

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

6 Oktober 2023

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

Penambahan ketinggian tanggul di Muara Baru dilakukan agar air laut tidak masuk ke daratan saat kondisi laut sedang pasang.

Baca Selengkapnya

Dinas SDA DKI: Kebocoran Tanggul di Muara Baru Tak Pengaruhi Aktivitas Warga

5 Oktober 2023

Dinas SDA DKI: Kebocoran Tanggul di Muara Baru Tak Pengaruhi Aktivitas Warga

Dinas SDA DKI menyatakan kebocoran tanggul di Muara Baru terjadi di kawasan Pelindo dan jauh dari permukiman warga.

Baca Selengkapnya

Tolak Tambang Pasir Laut untuk Bangun Tanggul Semarang, Warga Pesisir Demak Gelar Aksi Diam

19 Juli 2023

Tolak Tambang Pasir Laut untuk Bangun Tanggul Semarang, Warga Pesisir Demak Gelar Aksi Diam

Warga Demak melakukan aksi diam untuk menolak rencana penambangan pasir laut di Morodemak, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Banjir di Simpang Hek Kramat Jati, Tanggul Bakal Dibangun di Kali Baru Sepanjang 800 Meter

20 Juni 2023

Banjir di Simpang Hek Kramat Jati, Tanggul Bakal Dibangun di Kali Baru Sepanjang 800 Meter

Kemarin, Kali Baru kembali meluap dan menyebabkan banjir di Simpang Hek, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati.

Baca Selengkapnya

Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km

3 Januari 2023

Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km

Penjabat (Pj) Gubernur, Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI bersama Pemerintah Pusat terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Stage A di kawasan Pesisir Utara Jakarta.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Langkah Ganjar Pranowo Mengatasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah Utara?

3 Januari 2023

Apa Saja Langkah Ganjar Pranowo Mengatasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah Utara?

Penanganan rob dan banjir yang melanda pesisir Jawa Tengah, termasuk banjir Semarang, diklaim sudah on the track.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Lanjutkan Bangun Tanggul dan Giant Sea Wall Tahan Banjir Rob di Jakarta Utara

28 Desember 2022

Heru Budi Lanjutkan Bangun Tanggul dan Giant Sea Wall Tahan Banjir Rob di Jakarta Utara

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono akan melanjutkan pembangunan tanggul dan giant sea wall untuk menahan banjir rob Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya