Menteri Minta Tujuan Pemetaan dan Kelulusan Ujian Nasional Tidak Dipertentangkan

Reporter

Editor

Senin, 11 Januari 2010 17:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh meminta tujuan ujian nasional sebagai pemetaan dan kelulusan tak lagi dipertentangkan.

"Kenapa sih harus dipertentangkan, kok tidak bisa dikawinkan," ujarnya ketika ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (11/1)

Kalau digabungkan, ia menjelaskan, hasilnya lebih bagus. Ujian Nasional, tegas Nuh, kalau tidak dikaitkan dengan kelulusan, maka ada kecenderungan secara psikologis siswa tersebut tidak berikhtiar secara maksimal. Padahal, data ujian nasional ini menunjukkan kemampuan riil peserta didik yang akan dibuat jadi pemetaan.

"Orang kerja, baik tidak baik tidak ada konsekuensinya, ngapain saya harus berat-berat, nanti akan timbul masalah baru lagi," jelas mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini.

Siswa yang mengalami ujian nasional,kata Nuh, ibarat karet yang harus ditarik untuk mengetahui kekuatannya. "Bagaimana mengetahui kemampuan anak kalau tidak diuji secara maksimal. Yang penting dia bisa mengelola kemampuan psikologisnya," paparnya.

Kementerian akan menggunakan data pemetaan tersebut untuk intervensi kebijakan pendidikan di daerah. Hasil pemetaan ujian nasional sebelumnya, Nuh melanjutkan, akan dipertajam analisisnya dengan hasil ujian tahun ini. "Terus terang saya baru, tapi pemetaan tahun ini akan sampai pada aksi riil di tahun berikutnya," janji Nuh.

Kementerian tidak bisa menjamin seratus persen ujian tahun ini tidak ada kebocoran. "Pertanyaan yang sama, bisa saya sampaikan juga. Siapa yang berani menjamin kalau pelaksaan itu dilakukan sekolah, tidak terjadi kebocoran?" Kebocoran dinilai menjadi lebih rentan karena pendistribusian diserahkan ke sekolah.

Ketimbang urusan jamin-menjamin, menurut Nuh, lebih baik Kementerian meningkatkan pengawasan di tingkat pendistribusian. "Jangan sampai di tengah jalan kencing atau bocor dulu," ia mengingatkan.

Selain distribusi, masalah lain yang muncul adalah kecurangan selama ujian berlangsung. "Masalah-masalah tersebut yang harus diperkecil."

Kementerian kini tengah merampungkan proses mulai dari pembuatan soal hingga pengawasan. Jika nanti ditemukan ada penyimpangan, seperti ada anak diketahui mencontek dan masuk dalam berita acara, "Si anak harus tidak lulus, karena dia dalam pelaksanaanya ditemukan penyimpangan," jelasnya.

Nuh menjamin semua kecurangan dalam ujian tahun ini dipersulit. Menurutnya, wajar jika ada kepala daerah maupun kepala dinas mentargetkan lulus seratus persen. Tapi untuk mencapainya, ia mengingatkan, harus tanpa kecurangan.

Selain masalah kecurangan, kata Nuh, siswa yang lulus harus memenuhi ujian nasional, menyelesaikan program belajar, memperoleh nilai baik untuk mata pelajaran akhlak mulia, dan lulus ujian sekolah. "Persentase keempatnya sama, itu syarat ada di peraturan pemerintah," ujarnya.

Nuh menyatakan ujian nasional bagi sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan maju dua pekan menjadi 22 Maret 2010. Percepatan, kata Nuh, seharusnya tidak mempengaruhi proses belajar-mengajar. Pemerintah mempercepat masa ujian, karena memberi peluang ujian ulangan.

Nuh mengatakan sekolah biasanya hanya memadatkan dua dari empat mata pelajaran, yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. "Yang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris kan tidak," ujarnya.

Adanya ujian ulang, diharapkan Nuh, menurunkan angka ketidaklulusan. "Kalau dari yang 4-5 persen yang tidak lulus, ikut ujian ulang dan lulus separuhnya, kan tingkat kelulusannya naik. Kita tidak bisa memaksa lulus seratus persen," paparnya.

DIANING SARI

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya