Muchtar, dengan berhati-hati, berharap PN Jakarta Selatan dapat merespons harapan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk mempercepat kasus itu. Karena akhir-akhir ini, menurut dia, Soeharto sering kali sakit. Kendati demikian, dia merasa pesimis kasus Soeharto dapat terselesaikan.
Alasan Muchtar cukup masuk akal. Karena, menurut dia, kondisi Soeharto yang sedang kritis dan mendapat perawatan intensif di RSPP tidak memungkinkan untuk melanjutkan kasusnya di dalam persidangan. “Kalau sakit terus tidak mungkin sama sekali,” jelas dia yang ketika itu sedang keluar dari RSPP melalui pintu belakang.
Hingga saat ini, Muchtar mengaku belum mengetahui kepastian kondisi Soeharto yang terakhir dan belum membesuk mantan presiden asal Kemusu, Yogyakarta, itu karena masih dalam pemeriksaan intensif tim dokter pribadi dan dokter ahli kepresidenan. Dia sendiri ke RSPP dengan alasan bahwa salah satu anggota keluarganya sedang dirawat di RSPP.
Sementara, pada Pukul 19.00 wib, mantan Menteri Koperasi, Bustanil Arifin, dengan mengenakan batik coklat datang menjenguk Soeharto. Dia didampingi isterinya, menggunakan mobil volvo hitam B 1096 DS, melalui pintu depan RSPP.
“Saya tahu dari televisi [masuknya kembali Soeharto ke RSPP],”ucap dia sambil tertatih-tatih ketika dicegat wartawan saat turun dari mobilnya. Dia juga berjanji, usai menjenguk, akan menceriterakan kondisi mantan atasannya pada zaman orde baru itu. (e. karel dewanto-tempo news room)