PNM dan PIP Berdayakan Petani Perempuan untuk Kemandirian Ekonomi
Rabu, 30 Oktober 2024 21:29 WIB
INFO NASIONAL - Dalam upaya memperkuat kemampuan finansial dan keterampilan agribisnis bagi petani perempuan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mengadakan acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar di Gedung Pertemuan Emir Hotel, Lubuk Sikaping, pada Sabtu, 26 Oktober 2024 lalu. Acara ini diikuti oleh 300 nasabah PNM Mekaar dan bertemakan “Akses Keuangan Inklusif, Masyarakat Produktif.” Melalui tema ini, PNM dan PIP bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan dan keahlian pertanian para petani perempuan dalam mendukung kesejahteraan keluarga dan perekonomian lokal.
Lubuk Sikaping, sebagai daerah agraris dan lumbung padi di Sumatera Barat, dikenal pula sebagai penghasil kacang randang. Oleh karena itu, PNM bersama PIP melihat pentingnya pembekalan keterampilan finansial dan agribisnis bagi nasabah perempuan Mekaar yang mayoritas adalah petani. Dengan penguatan keterampilan ini, petani perempuan diharapkan dapat mengelola hasil tani mereka lebih efisien, melakukan perencanaan usaha yang matang, dan mempersiapkan investasi berkelanjutan. Hal ini juga bertujuan agar petani tidak hanya menjadi bagian dari rantai produksi pertanian, tetapi mampu meningkatkan posisi mereka dalam rantai ekonomi yang lebih luas.
Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, menegaskan bahwa pemberdayaan petani perempuan mencakup pemahaman mendalam mengenai literasi keuangan, termasuk manajemen pendapatan, perencanaan investasi jangka panjang, dan pencegahan utang yang berlebihan. “Para petani perempuan perlu dibekali kemampuan lebih dari sekadar keterampilan bertani. Dengan pemahaman mendalam tentang literasi keuangan, mereka akan lebih mampu mengelola pendapatan secara efisien, merencanakan investasi untuk masa depan, serta menghindari risiko utang yang berlebihan,” kata Sunar. Selain itu, praktik bertani yang berkelanjutan diharapkan dapat menjadi norma dalam komunitas petani, sehingga mereka dapat menjaga kualitas dan hasil produksi secara berkesinambungan.
PKU Akbar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang pertanian yang memberikan pelatihan langsung serta membagikan studi kasus dan solusi praktis bagi para petani perempuan. Dalam pelatihan ini, mereka mendapatkan pengetahuan baru yang bisa langsung diterapkan dalam usaha tani sehari-hari. Dukungan teknologi digital menjadi sorotan dalam acara ini, dengan memperkenalkan cara pemasaran digital yang bisa memperluas jangkauan produk pertanian mereka ke pasar yang lebih luas. Dengan adanya akses teknologi ini, para petani diharapkan bisa meningkatkan pemasaran dan memperbaiki struktur penjualan hasil tani mereka.
Selain modal finansial yang biasa diberikan kepada nasabah, Sunar menjelaskan bahwa PNM juga berusaha memperkuat dua modal lainnya: modal intelektual dan modal sosial. "PNM menyediakan tiga modal utama bagi nasabahnya, yaitu modal finansial, intelektual, dan sosial. Melalui PKU Akbar ini, kami berupaya memberikan modal intelektual kepada nasabah dengan mengajarkan mereka cara mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan digital,” tambah Sunar. Dengan modal intelektual berupa pengetahuan digital, para petani perempuan diharapkan dapat terampil dalam memanfaatkan aplikasi pemasaran dan teknologi, sehingga mereka lebih mampu menjangkau konsumen di luar wilayah lokal.
Upaya kolaboratif antara PNM dan PIP ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membangun keberdayaan dalam aspek sosial ekonomi. Melalui inisiatif ini, para petani perempuan diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dan mampu berperan sebagai agen perubahan di komunitas mereka. Kolaborasi lintas sektor ini merupakan bagian dari visi PNM dan PIP untuk mendorong dampak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat, khususnya di sektor agribisnis yang didominasi perempuan.(*)