Kisah Ayah Prabowo dalam Gerakan Melawan Orde Lama

Senin, 28 Oktober 2024 14:41 WIB

Sumitro Djojohadikusumo bersama Widjojo Nitisastro dan Radius Prawiro sesaat sesudah dilantik menjadi menteri kabinet pembangunan II di Istana Negara, Jakarta. TEMPO/Syahrir Wahab

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo dikenal lahir dari keluarga yang tercatat dalam sejarah Indonesia. Kakeknya, RM Margono adalah salah satu pendiri Bank Nasional Indonesia (BNI). Dalam sebuah diskusi yang digelar Sygma Research and Consulting, Margono diusulkan jadi pahlawan nasional. Sedangkan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo dikenal sebagai bengawan ekonomi.

Selain sebagai intelektual, Sumitro juga orang pergerakan. Pada era Orde Lama, Sumitro menjadi salah satu sosok yang melakukan perlawanan. Saat itu, Indonesia berada dalam ketegangan politik yang tinggi. Sistem politik waktu itu dipandang otoriter dan kurang mengakomodasi aspirasi rakyat.

Di tengah situasi ini, muncul berbagai gerakan perlawanan dari kelompok-kelompok yang menginginkan perubahan, salah satunya adalah Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI). Dilansir dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia, GPI didirikan pada tahun 1961 oleh para aktivis yang sebagian besar berasal dari Partai Sosialis Indonesia (PSI). Gerakan ini dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo.

Latar Belakang dan Struktur GPI

Sumitro Djojohadikusumo memiliki sejarah panjang dalam pergerakan politik dan ekonomi di Indonesia. Pasca-kegagalan PRRI, Sumitro yang disebut terlibat dalam gerakan tersebut akhirnya membentuk GPI. Bersama sejumlah aktivis PSI, ia membangun organisasi ini. GPI memiliki jaringan luas yang bekerja secara rahasia dan berpindah-pindah, sehingga dikenal dengan nama Mobile Headquarter (MHQ).

Advertising
Advertising

Gerakan ini memiliki struktur yang kompleks, terdiri dari beberapa biro yang masing-masing bertugas mengelola jaringan di berbagai wilayah, baik di dalam maupun luar negeri. MHQ yang menjadi pusat koordinasi GPI sempat berpindah markas ke beberapa kota besar, seperti Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, hingga Zurich. Untuk melaksanakan operasinya, GPI juga membentuk unit-unit kecil yang disebut Case Officer (CO), termasuk CO 5 yang bertugas menyusup ke kalangan cendekiawan dan mahasiswa, tempat di mana aktivis mahasiswa Soe Hok Gie berperan.

Keterlibatan Soe Hok Gie dalam GPI dan Kedekatan dengan Prabowo

Soe Hok Gie, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, bergabung dengan unit CO 5 dalam GPI. Di unit ini, ia aktif melakukan infiltrasi di kalangan intelektual dan mahasiswa. Keterlibatannya dalam GPI tidak hanya menunjukkan semangatnya untuk perubahan politik, tetapi juga memperkenalkannya pada keluarga Sumitro. Kedekatan inilah yang membuatnya bersahabat dengan Prabowo Subianto, yang saat itu masih sangat muda dan baru saja kembali dari Swiss.

Persahabatan antara Gie dan Prabowo memiliki dinamika unik. Meski terpaut usia sembilan tahun, keduanya sering berdiskusi mengenai idealisme, politik, dan masa depan Indonesia. Bagi Gie, Prabowo adalah sosok yang cerdas namun masih naif. Di sisi lain, Prabowo yang banyak terinspirasi oleh semangat perjuangan Gie mencoba memahami lebih dalam tentang situasi politik Indonesia, meskipun pada beberapa hal keduanya memiliki pandangan yang berbeda. Misalnya, Prabowo pernah mengajak Gie untuk bergabung dalam proyek pembangunan sukarelawan, semacam Peace Corps versi Indonesia, tetapi Gie meragukan kesiapan dan implementasi dari proyek tersebut.

Kritik Soe Hok Gie terhadap GPI dan Sumitro

Seiring berjalannya waktu, Soe Hok Gie mulai meragukan GPI dan kepemimpinan Sumitro Djojohadikusumo. Kritiknya terutama terkait dengan perubahan haluan Sumitro yang mulai mendekati pemerintah Orde Baru. Gie menilai para pendukung PSI, termasuk Sumitro, terlalu banyak mengumbar wacana tanpa tindakan nyata, yang ia sebut sebagai "kaum sosialis salon". Hal ini menyebabkan Gie mengambil jarak dan mengurangi keterlibatannya dalam GPI.

Dalam catatan hariannya, Gie mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Prabowo dan Sumitro yang dinilai kurang peka terhadap realitas sosial yang dihadapi rakyat Indonesia. Menurut Gie, idealisme tanpa pemahaman lapangan hanya akan menjadi angan-angan yang rapuh. Pada akhirnya, ia menganggap bahwa gerakan seperti GPI harus benar-benar memahami penderitaan rakyat agar tidak terjebak dalam sekadar retorika.

Warisan GPI dan Relevansinya dalam Sejarah Indonesia

Gerakan Pembaharuan Indonesia yang dipimpin Sumitro Djojohadikusumo merupakan salah satu episode penting dalam sejarah perjuangan politik di Indonesia. Walaupun GPI pada akhirnya tidak berhasil mencapai tujuannya, gerakan ini menjadi simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang otoriter. Keterlibatan tokoh-tokoh seperti Soe Hok Gie dalam GPI menunjukkan bahwa semangat pembaruan selalu ada di kalangan anak muda yang ingin melihat perubahan nyata di negeri ini.

MYESHA FATINA RACHMAN | KEMENDIKBUD.GO.ID

Pilihan Editor: Prabowo Disebut Biayai Retret Kabinet Merah Putih Pakai Uang Pribadi

Berita terkait

Prabowo Kenang Sumitro Djojohadikusumo: Jauh Lebih Pintar dari Saya

18 menit lalu

Prabowo Kenang Sumitro Djojohadikusumo: Jauh Lebih Pintar dari Saya

Presiden Prabowo Subianto menceritakan peranan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo dalam membentuk karakternya.

Baca Selengkapnya

Nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pemerintahan Prabowo di Bawah Dua Kemenko Berbeda

1 jam lalu

Nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pemerintahan Prabowo di Bawah Dua Kemenko Berbeda

Kementerian Pariwisata era Prabowo di bawah Menko Perekonomian, sedangkan Kementerian Ekonomi Kreatif Menko Pemberdayaan Masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

1 jam lalu

Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan kritik mahasiswa sebaiknya tidak membawa nama institusi kampus.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Besaran Gaji Zarof Ricar, Komisaris Sritex Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Jalan

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Besaran Gaji Zarof Ricar, Komisaris Sritex Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Jalan

Berapa gaji eks pejabat MA Zarof Ricar yang menyimpan uang hampir Rp1 triliun?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Datangi PT Sritex di Sukoharjo, Pastikan Pekerja Tak Kena PHK Imbas Putusan Pailit

1 jam lalu

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Datangi PT Sritex di Sukoharjo, Pastikan Pekerja Tak Kena PHK Imbas Putusan Pailit

Noel menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan PT Sritex.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Maung Pindad Berpeluang Jadi Mobil Dinas Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Serba-serbi Maung Pindad Berpeluang Jadi Mobil Dinas Menteri di Kabinet Prabowo

Wamenkeu Anggito Ambimanyu mengatakan, Presiden Prabowo Subianto melarang para menteri Kabinet Merah Putih menggunakan mobil impor.

Baca Selengkapnya

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

1 jam lalu

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

Ini kronologi pembekuan BEM FISIP Unair gara-gara membuat karangan bunga ucapan selamat yang dinilai menghina Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Anggito Abimanyu Ungkap Instruksi Prabowo Ganti Seluruh Kendaraan Menteri dan Eselon I Jadi Mobil Maung Pindad

2 jam lalu

Wamenkeu Anggito Abimanyu Ungkap Instruksi Prabowo Ganti Seluruh Kendaraan Menteri dan Eselon I Jadi Mobil Maung Pindad

Wamenkeu Anggito Abimanyu membeberkan rencana Presiden Prabowo mengganti seluruh kendaraan menteri dan eselon 1 jadi mobil Maung Pindad pekan depan

Baca Selengkapnya

Ide Food Estate Prabowo Mulai Dijalankan, Kemenkeu Siapkan Anggaran untuk Cetak 3 Juta Hektare Sawah

2 jam lalu

Ide Food Estate Prabowo Mulai Dijalankan, Kemenkeu Siapkan Anggaran untuk Cetak 3 Juta Hektare Sawah

Anggito Abimanyu mengatakan Kementerian Keuangan bakal siapkan anggaran untuk program food estate Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Judi Online Rugikan Negara Rp 900 Triliun Per Tahun: Sasar Warga Berpenghasilan Rendah

2 jam lalu

Prabowo Sebut Judi Online Rugikan Negara Rp 900 Triliun Per Tahun: Sasar Warga Berpenghasilan Rendah

Presiden Prabowo Subianto mengatakan aktivitas judi online telah mengakibatkan negara kehilangan dana hingga ratusan triliun rupiah. Janji akan berantas.

Baca Selengkapnya