Dosen Politik FISIP Unair: Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran Tidak Langgar Etika Akademik

Reporter

Hendrik Yaputra

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 Oktober 2024 10:20 WIB

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga atau Unair, Airlangga Pribadi Kusman, menilai, tindakan BEM Fisip Unair membuat karangan bunga satire untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka termasuk mantan Presiden Jokowi, tidak melanggar etika akademik.

Ia menjelaskan, seorang pejabat publik bahkan presiden yang telah menjadi pejabat publik,Menurut Pribadi ditempatkan bukan sebagai persona. Pejabat publik itu ditempatkan sebagai subyek politik. Pejabat itu telah diberikan tanggung jawab oleh pemilik kedaulatan (rakyat) untuk melayani publik dengan perangkat-perangkat konstitusi.

"Sehingga, bila pejabat publik mengingkari tugasnya, bahkan menginjak-injak konstitusi dan melanggar batasan kepentingan privat dan publik maka kalangan tersebut telah melakukan tindakan ibarat bajingan," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin 28 Oktober 2024.

Karena itu, Airlangga menilai, tindakan BEM Unair tidak melanggar etika akademik. Apa yang diutarakan BEM Fisip Unair untuk mendeskripsikan tindakan atau hal di luar batas etika politik melalui nalar dan logika sesuai etos akademik.

"BEM Fisip Unair mendeskripsikan tindakan atau yang di luar batas etika politik melalui nalar dan logika sesuai dengan etos akademik untuk menunjukkan tindakan seperti apa yang pantas disebut bajingan," kata Airlangga.

Advertising
Advertising

Menurut Airlangga, seorang bajingan tidak berbicara kasar sehingga ia pantas disebut bajingan. Seorang bajingan menjadi bajingan dengan sikap dan tindakannya. Sementara, kata Airlangga, tugas seorang intelektual menggunakan akalnya untuk menjelaskan seperti apa penjelasan kategoris seorang bajingan.

Diketahui BEM FISIP Unair dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Prabowo-Gibran. Dekan Fisip Unair, Bagong Suryanto, beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.

Dari foto yang disebar di sosial media, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan terdapat foto presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Papan itu bertuliskan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi’.

Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan ‘Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)'.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah membenarkan bahwa organisasinya kini sedang dibekukan karena karangan bunga tersebut. “Betul, sejak Jumat 25 Oktober 2024 (dibekukan),” ucap Tufa kepada Tempo, Sabtu 26 Oktober 2024

Pemasangan karangan bunga berujung pemanggilan BEM FISIP Unair dari komite etik fakultas pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 09.30 WIB. Mereka dipanggil untuk memberikan klarifikasi.

Pada forum pemanggilan itu, BEM Unair ditanyai soal kepemilikan dan kemungkinan keterlibatan pihak luar dalam pembuatan karangan bunga itu. “Kami jawab bahwa tidak ada keterlibatan pihak luar,” kata Tufa.

Pada hari yang sama di jam 16.13 WIB, BEM FISIP Unair mendapat email dari pihak Dekanat yang menyatakan organisasi mahasiswa tersebut dibekukan. Dalam surat itu disebutkan bahwa pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pihak fakultas.

Kemudian, surat itu juga menyatakan bahwa ‘Penggunaan narasi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus’.

Pada bagian akhir surat ditulis ‘Dekan FISIP Unair Memutuskan bahwa Kepengurusan BEM FISIP Unair, sejak hari ini dinyatakan dibekukan dan menunggu diterbitkannya surat Keputusan Dekan FISIP Unair selanjutnya.

Pilihan Editor: Sepekan Tak Lagi Jadi Presiden RI, Apa Kegiatan Jokowi Selain Jajan Soto dan Sate?

Hanaa Septiana berkontribusi dalam tulisan ini

Berita terkait

Komisaris Utama Sritex Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Normal Usai Diputus Pailit

5 menit lalu

Komisaris Utama Sritex Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Normal Usai Diputus Pailit

Sebanyak 50.000 karyawan Sritex Grup saat ini masih memiliki semangat yang yang sama untuk menghadapi kondisi ini.

Baca Selengkapnya

Mensos Saifullah Yusuf Sampaikan Pesan Prabowo, Jangan Korupsi dan Bekerja dengan Data

9 menit lalu

Mensos Saifullah Yusuf Sampaikan Pesan Prabowo, Jangan Korupsi dan Bekerja dengan Data

Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk mendukung visi Prabowo dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

Baca Selengkapnya

Thomas Djiwandono Ungkap 3 Fondasi Penting Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo, Apa Saja?

13 menit lalu

Thomas Djiwandono Ungkap 3 Fondasi Penting Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo, Apa Saja?

Thomas Djiwandono mengatakan tiga fondasi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi era Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ambisi Swasembada Pangan, Prabowo Pesan Hindari Korupsi hingga Realisasi Secepat Mungkin

30 menit lalu

Ambisi Swasembada Pangan, Prabowo Pesan Hindari Korupsi hingga Realisasi Secepat Mungkin

Prabowo Subianto menyampaikan empat pesan kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mencapai target swasembada pangan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta

59 menit lalu

Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali mencopot seorang pejabat setingkat direktur di Kementan.

Baca Selengkapnya

Hasil Survei Sebut 77 Persen Warga Dukung Makan Bergizi Gratis, di Bawah Tingkat Kepercayaan pada Prabowo

1 jam lalu

Hasil Survei Sebut 77 Persen Warga Dukung Makan Bergizi Gratis, di Bawah Tingkat Kepercayaan pada Prabowo

Tingginya dukungan tersebut justru berpotensi bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Prabowo jika tidak sukses mengeksekusi program

Baca Selengkapnya

Najwa Shihab Diserang Netizen TikTok Usai Sebut Jokowi Nebeng Pesawat TNI AU

1 jam lalu

Najwa Shihab Diserang Netizen TikTok Usai Sebut Jokowi Nebeng Pesawat TNI AU

Najwa Shihab menjadi sorotan usai dihujat warganet TikTok karena sebut Jokowi nebeng pesawat TNI AU.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Biayai Retret Kabinet Merah Putih Pakai Uang Pribadi

2 jam lalu

Prabowo Disebut Biayai Retret Kabinet Merah Putih Pakai Uang Pribadi

Pelatihan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang berlangsung secara tertutup pada 24 hingga 27 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

2 jam lalu

Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.

Baca Selengkapnya

Menhan Sjafrie Ungkap Prabowo Beri Isyarat Retreat Kabinet Dilakukan Berkala

2 jam lalu

Menhan Sjafrie Ungkap Prabowo Beri Isyarat Retreat Kabinet Dilakukan Berkala

Presiden Prabowo Subianto disebut memberi isyarat pelaksanaan retreat kabinet pemerintahannya akan dilakukan secara berkala.

Baca Selengkapnya