KKP Ungkap Faktor Kematian Dugong dan Lumba-Lumba di NTT

Sabtu, 26 Oktober 2024 20:02 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama masyarakat melakukan penanganan seekor lumba-lumba jenis Dugong dugon jantan dalam kondisi mati, di Pantai Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, pada 10 Oktober 2024. Dok. KKP

INFO NASIONAL - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama masyarakat baru-baru ini menangani kasus mamalia laut yang terdampar di Pantai Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, yang berada di wilayah Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya upaya pelestarian dan penyelamatan biota laut yang semakin terancam akibat berbagai faktor alam maupun aktivitas manusia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo, mengungkapkan sejumlah faktor yang kerap menyebabkan mamalia laut seperti dugong dan lumba-lumba terdampar dan mati. “Beberapa penyebab umum antara lain usia yang sudah tua, penyakit, konsumsi sampah, terjerat alat tangkap, perburuan liar, serta serangan predator,” kata Victor dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2024. Dia pun mengapresiasi masyarakat dan Pemerintah Desa Pariti atas partisipasi mereka dalam menangani dugong dan lumba-lumba yang terdampar, mencerminkan kepedulian lokal yang tinggi terhadap pelestarian biota laut.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi, memberikan penjelasan rinci mengenai mamalia laut yang ditemukan terdampar di Pantai Pariti. Pada 10 Oktober 2024, warga setempat menemukan seekor dugong jantan sepanjang 210 cm dalam kondisi mati. Keesokan harinya, seekor lumba-lumba yang masih hidup ditemukan terdampar di lokasi yang sama. Lumba-lumba tersebut mengalami luka berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 5 cm, yang menimbulkan dugaan bahwa ia mungkin menjadi korban serangan predator.

“Kondisi dugong yang mulai membusuk kami klasifikasikan sebagai kode 3, yang artinya mamalia tersebut telah mati dan membusuk. Kami juga menemukan bekas gigitan pada bagian ekor dugong,” ujar Imam. Setelah dilakukan pengambilan sampel daging dan kulit untuk keperluan analisis, bangkai dugong dikuburkan di Pantai Desa Pariti. Sementara itu, lumba-lumba yang ditemukan merupakan jenis lumba-lumba bercak (Stenella Annuata) betina dengan panjang tubuh 193 cm.

Warga sempat berusaha menyelamatkan lumba-lumba dengan membawanya kembali ke perairan terbuka. Namun, upaya tersebut terkendala kondisi perairan yang sedang surut, arus kuat, dan dasar laut berlumpur sehingga membuat proses evakuasi semakin sulit. Lumba-lumba itu akhirnya kembali ke pantai dan meninggal karena kondisinya yang semakin lemah.

Advertising
Advertising

Berdasarkan analisis visual yang dilakukan tim BKKPN Kupang, Imam menyimpulkan penyebab kematian dugong kemungkinan besar adalah serangan dari predator alami, seperti hiu. Di sisi lain, lumba-lumba kemungkinan besar mengalami navigasi yang terganggu akibat luka yang ia derita, sehingga terus kembali ke darat meskipun telah dibawa ke laut beberapa kali.

Sebagai langkah pencegahan, Imam Fauzi juga menekankan pentingnya edukasi lebih lanjut kepada masyarakat dan Pemerintah Desa setempat mengenai perlindungan penuh terhadap lumba-lumba dan dugong. Dua jenis mamalia laut ini dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, serta Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 79 Tahun 2018 yang mengatur Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut. Imam menekankan, “Edukasi dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga biota laut yang terancam punah ini, karena mereka memiliki peran penting dalam ekosistem laut yang berkelanjutan.”

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya juga menegaskan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan dan kelestarian populasi mamalia laut yang dilindungi. Ia menggarisbawahi bahwa spesies-spesies ini berperan penting bagi ekosistem laut Indonesia serta masa depan generasi mendatang. Beberapa metode penanganan mamalia laut yang terdampar mati juga telah dirancang KKP, antara lain dengan cara dikubur, dibakar, atau ditenggelamkan sesuai kondisi lapangan.

Melalui upaya konservasi ini, KKP berharap dapat mengedukasi masyarakat agar terus terlibat dalam pelestarian biota laut yang rentan. Menurut Trenggono, “Mamalia laut yang terancam punah ini tidak hanya dilindungi sebagai bagian dari keberagaman hayati Indonesia, namun juga sebagai investasi berharga untuk masa depan bangsa kita.”(*)

Berita terkait

Telkomsel Hadirkan NextDev Ke-10 untuk Kembangkan Startup Indonesia

4 jam lalu

Telkomsel Hadirkan NextDev Ke-10 untuk Kembangkan Startup Indonesia

NextDev ke-10 wujudkan startup Indonesia yang berdaya saing global melalui pendekatan ESG yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

ISSHU Melenggang di JFW 2025, Suguhkan Koleksi Futuristik dan Eksentrik

4 jam lalu

ISSHU Melenggang di JFW 2025, Suguhkan Koleksi Futuristik dan Eksentrik

Jenama mode, ISSHU menunjukkan karya terbaru di Jakarta Fashion Week 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Audit PERUMDAM TKR, Pastikan RPAM Berjalan Efektif

5 jam lalu

Kemenkes Audit PERUMDAM TKR, Pastikan RPAM Berjalan Efektif

Audit RPAM Kemenkes di PERUMDAM TKR bertujuan menjamin kualitas air minum aman dan memenuhi standar nasional.

Baca Selengkapnya

OJK Kawal Transformasi Perbankan Syariah

5 jam lalu

OJK Kawal Transformasi Perbankan Syariah

OJK telah mengembangkan Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) sebagai produk bank syariah yang berbasis wakaf uang temporer

Baca Selengkapnya

Megawati Pimpin Langsung Konsolidasi Pilkada PDI-P Jawa Tengah

6 jam lalu

Megawati Pimpin Langsung Konsolidasi Pilkada PDI-P Jawa Tengah

Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, berikan arahan penting untuk memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2024.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Implementasikan Dua Akun JHT Sesuai UU P2SK

7 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Implementasikan Dua Akun JHT Sesuai UU P2SK

Pemerintah mendorong pembagian dua akun JHT BPJS Ketenagakerjaan untuk memperkuat tabungan hari tua pekerja.

Baca Selengkapnya

BRI Dukung Kreativitas Generasi Muda

9 jam lalu

BRI Dukung Kreativitas Generasi Muda

Acara berlangsung di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC) pada 25-27 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle

9 jam lalu

USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle

Acara berlangsung di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC) pada 25-27 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Kawal Indonesia Emas 2045, Siapkan Fondasi untuk Pekerja

11 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Kawal Indonesia Emas 2045, Siapkan Fondasi untuk Pekerja

Digitalisasi layanan untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan.

Baca Selengkapnya

KKP Jamin Mutu Pasokan Ikan dari Hulu untuk Program Makan Bergizi Gratis

16 jam lalu

KKP Jamin Mutu Pasokan Ikan dari Hulu untuk Program Makan Bergizi Gratis

KKP menginisiasi kolaborasi dengan pihak lain untuk memastikan kualitas produk pangan dalam negeri untuk menjamin pasokan makan bergizi gratis

Baca Selengkapnya